Karanganyar, Gatra.com - Tarawih keliling (tarling) jajaran birokrat di Kabupaten Karanganyar kembali diagendakan setelah sempat vakum pada 2020 lalu. Lantaran Pandemi Covid-19 belum berakhir, maka tarling pada tahun ini dibatasi. Masyarakat juga tidak dianjurkan mengadopsinya.
"Tarling di ramadan tahun ini ada lagi. Hanya bupati wakil bupati dan sejumlah pejabat. Enggak banyak rombongannya. Jumlahnya sedikit, dibanding dua tahun lalu yang diikuti rombongan OPD dan instansi samping," kata Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada wartawan, Selasa (30/3).
Tarawih keliling ini diagendakan di 17 titik, masing-masing di tiap kecamatan. Agenda itu diawali salat isya berjamaah kemudian salat tarawih yang dimulai 1 Ramadan. Biasanya, Bupati Juliyatmono menyampaikan tausyiah usai salat isya. Ia memastikan satgas Covid-19 mengawal pelaksanaan protokol kesehatan di masjid selama tarling. Pada tahun lalu tarling ditiadakan karena pandemi.
Meski menyelenggarakan tarling, ia tak menganjurkan masyarakat mengadopsinya dengan berpindah masjid dalam melaksanakan salat berjamaah. Bahkan ia menganjurkan pelaksanaan iktikaf di rumah saja. Itu semua demi menekan penyebaran virus Covid-19.
"Di rumah jauh lebih khusyuk menjalankan iktikaf. Kalau salat berjamaah, di masjid masing-masing saja. Itupun harus menerapkan prokes ketat. Bawa sajadah sendiri, pakai masker, jaga jarak. Masjidnya jangan berpindah-pindah," katanya.
Ia berharap masyarakat lebih khusyuk menjalankan ibadah ramadan pada tahun ini. Terkait insiden bom bunuh diri di Makassar, ia meminta umat beragama tidak terganggu dalam beribadah.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Karanganyar Bambang Sutarmanto mengumpulkan para tokoh agama di Karanganyar di rumah dinas bupati, Selasa (30/3). Agendanya menjalin kesepahaman terkait kerukunan dan menjaga kondusivitas daerah.
"Kebetulan momennya pas (pascainsiden bom bunuh diri). Toleransi antarumat beragama di Karanganyar sudah baik. Insiden di Makassar menjadi keprihatinan," katanya.