Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan tindak kejahatan terorisme dan penyebaran paham radikalisme tidak berkaitan dengan agama, karena tidak ada satu agama pun yang mengajarkan tindakan kekerasan.

"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama. Tidak ada agama yang memberikan toleransi untuk terjadinya aksi terorisme, kekerasan, apalagi sampai membunuh orang lain, bahkan membunuh dirinya sendiri," kata Wapres Ma’ruf Amin, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3).

Wapres mengatakan selama ini Pemerintah terus berupaya mengatasi radikalisme dan terorisme di Indonesia, melalui misalnya pemahaman, pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya deradikalisasi yang terus diperkuat untuk diberikan kepada orang-orang yang pernah terpapar paham radikalisme.

"Karena ternyata sel-sel (radikal) itu masih ada. Kadang-kadang dia tidak muncul, tetapi suatu ketika dia tiba-tiba muncul. Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya untuk kontraradikal-terorisme ini," ujarnya.

Sebelumnya pada Minggu, terjadi serangan bom bunuh di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Bom bunuh diri menewaskan dua orang yang diduga pelaku.