Kupang, Gatra.com- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan bersama Dinas Peternakan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus memiliki sinergitas terus kembangkan sorgum sebagai komoditas untuk mendukung ekonomi NTT.
Pernyataan tersebut diungkapkannya pada saat memberikan sambutan dalam kegiatan Panen Perdana Sorgum Bioguma 3, Kerja Sama Pemprov NTT (Biro Umum Setda Provinsi NTT ) bersama Sejati Petani Sorgum Indonesia (Sepasi) NTT yang dilaksanakan di lahan helipad Biro Umum pada Senin, 29/3.
"Benih Sorgum Bioguma 3 ini adalah varietas baru yang sudah dikenal di banyak daerah. Berdasarkan riset, sorgum bioguma 3 ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan bibit sorgum sebelumnya. Riset seperti ini sangat dibutuhkan dunia,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Sorgum bioguma 3 ini jelas Laiskodat, kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan bibit sorgum sebelumnya. Karena itu harus dikembangkan.
"Maka dari itu, saya harap Dinas Pertanian siapkan lahan dengan baik, kelola sampai bisa menjadi pakan ternak. Kemudian juga Dinas Peternakan siapkan desain anggaran untuk ternak sapi yang memanfaatkan pakan,” jelas Gubernur Laiskodat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Leky Koli mengatakan akan terus mengembangkan pemanfaatan sorgum. “Kita integrasikan komoditas sorgum ini menjadi multifungsi. Tidak hanya beras sorgum, namun batang dan daun juga untuk kebutuhan bahan pakan ternak. Bila dilakukan dalam skala besar akan sangat membantu mendukung produksi bahan pakan ternak, juga bisa dimanfaatkan untuk bioetanol,” jelas Leky Koli.
Ia mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan tindak lanjuti ini keinginan Gubernur bersama Wakil Gubernur dalam pengembangan kapasitas sorgum.
Tahun 2020 ditanam seluas 2.800 Ha dan tahun 2021 menuju 3.200 Ha, dan kami ingin 2022 menjadi 50.000 Ha. “Dengan lahan seluas akan disiapkan 1000 mesin pencacah batang dan daun untuk bisa hasilkan pakan ternak ,” jelas Leky.