Jambi,Gatra.com- Sejumlah elemen masyarakat dan pemuda mengecam aksi terorisme dengan cara melakukan bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 waktu setempat, yang menyebabkan belasan korban luka-luka.

Nanda Pratama Ketua Forum Diskusi Jambi mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar Minggu pagi.

“Kami mengecam keras tindakan tersebut, dan meminta aparat keamanan mengusut aksi ini sampai ke akar-akarnya,” kata Nanda kepada Gatra.com, Senin (29/3).

Nanda meminta agar aksi terorisme ini tidak dikaitkan dengan agama apapun. “Karena aksi bom bunuh diri atau aksi terorisme dalam bentuk lain, tidaklah mewakili satu agama apapun, jadi jangan dikaitkan dengan agama, aksi terorisme adalah aksi kejahatan yang menggunakan kekerasan dan untuk menakuti semata,” ujarnya.

Sementara itu, Deddy, Ketua Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Daerah (PDPM) Kabupaten Muaro Jambi mengatakan aksi terorisme di depan Gereja Katedral adalah tindakan yang tidak terpuji dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak berkaitan dengan agama apapun, dengan alasan apapun,” tegasnya.

Menurut Deddy, Pemuda Muhammadiyah Muaro Jambi juga mendukung Langkah-langkah pemerintah untuk mengusut tuntas jaringan para pelaku aksi terorisme.

“Mari bersama-sama kita perangi aksi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila sebagai nilai-nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan," kata Deddy.

Deddy mengajak masyarakat Jambi, untuk tidak menyebarkan foto-foto atau video aksi terorisme yang terjadi di Makassar.

“Stop menyebarkan foto dan video kejadian bom bunuh diri, karena apabila disebarkan inilah tujuan utama dari para pelaku teroris, yang dapat menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat. Unntuk itu jangan disebarkan foto dan video tersebut di media sosial, mari cerdas dan bijaklah dalam bermedia sosial,” ucapnya.