Dubai, Gatra.com - Sebuah perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) akan memulai produksi secara komersial vaksin Sinopharm China pada bulan April.
Kesepakatan UEA dengan produsen vaksin China itu diumumkan pada hari Minggu (28/3).
Gulf Pharmaceutical Industries PSC, yang berbasis di emirat Ras al-Khaimah, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan Group 42 (G42) yang berbasis di Abu Dhabi, yang nantinya akan menangani uji klinis tahap akhir Tahap III dari vaksin Sinopharm di UEA, dan wilayah yang lebih luas.
Pengumuman tersebut merupakan perluasan diplomasi China di kawasan Teluk dan akan membantu upaya UEA untuk mendiversifikasi ekonominya jauh dari produksi hidrokarbon.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi baru saja menyelesaikan kunjungan resmi dua hari ke UEA. Ia mengatakan bahwa Beijing ingin bekerja sama dengan UEA dalam memproduksi vaksin COVID-19 yang terjangkau.
Menurut pengajuan Julphar di bursa saham Abu Dhabi, perjanjian manufaktur dibuat antara Julphar dan G42 Medications Trading.
G42 sebelumnya mengatakan memiliki perjanjian distribusi dan manufaktur dengan Sinopharm dan berharap dapat memberikan vaksin kepada UEA dan negara bagian lain di kawasan itu.
G42 belum memberi keterangan secara jelas.
Menurut data Refinitiv, pihak Pemerintah Ras al-Khaimah memiliki 12,24 persen Julphar.
G42 memulai uji klinis tahap III dari vaksin yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm, pada bulan Juli.
UEA menyetujui vaksin untuk kelompok tertentu pada bulan September sebelum menyediakan untuk masyarakat umum.
Dikatakan vaksin memiliki kemanjuran 86 persen, sedangkan pengembang China telah mengklaim kemanjuran 79,34 persen berdasarkan analisis sementara uji coba tahap akhir.
“Beberapa orang di UEA gagal mengembangkan antibodi setelah dosis kedua vaksin Sinopharm dan diberi dosis ketiga,” kata kementerian kesehatan bulan ini.