Tokyo, Gatra.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya bahwa pentingnya mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan sengketa antarnegara, serta menegakkan supremasi hukum dalam menangani setiap sengketa.
“Kami terus mengadakan dialog Military to Military, melanjutkan konsultasi kerjasama alutsista dan teknologi serta lebih meningkatkan kerjasama service to service, serta menyambut baik diadakannya pertemuan dua plus dua pada 30 Maret untuk pertama kalinya dalam 5 tahun ini,” kata Menhan sepakat usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang H.E. Nobuo Kishi, di Tokyo, Jepang, Minggu (29/30).
Dalam keterangan pers Biro Humas Setjen Kemhan, disebutkan bahwa pertemuan kali ini merupakan tatap muka pertama kedua Menteri Pertahanan setelah sebelumnya melakukan pembicaraan secara virtual.
Dalam pertemuan ini, kedua Menteri Pertahanan saling bertukar pandangan mengenai isu-isu keamanan regional dan kerjasama pertahanan, serta menegaskan kembali upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan ini, juga Menteri Pertahanan kedua negara membahas upaya peningkatan kerja sama pertahanan termasuk diantaranya, merealisasikan kunjungan Panglima TNI ke Jepang, melaksanakan dialog military to military, melanjutkan konsultasi kerja sama alutsista dan teknologi guna mengembangkan secara spesifik projek kerjasama.
“Selain itu juga menyelenggarakan latihan bersama bilateral, mendukung kerjasama dan partisipasi Japan Self-Defense Forces (JSDF) dalam latihan multilateral “Komodo”, dan mempromosikan lebih lanjut kerja sama di bidang High Availability and Disaster Recovery termasuk dalam penanggulangan COVID-19,” dalam keterangan tersebut.
Menhan RI dan Menhan Jepang juga membahas situasi di Myanmar dan mengekspresikan keprihatinan yang mendalam atas situasi saat ini. Kedua Menhan menegaskan niat kedua negara untuk bekerja sama secara erat dalam masalah ini.