Mataram, Gatra.com – Empat terduga jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Penatoi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditangkap Densus 88 Mabes Polri. Keempat yang disinyalir teroris ini, diduga kuat berkaitan erat dengan pemboman di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu kemarin (28/3).
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, kepada wartawan, Senin (29/3), menyebutkan, terduga teroris yang ditangkap tersebut di antaranya Burrhanudin (32) yan ditangkap di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Bima, pada pukul 11.00 Wita, Minggu (28/3). Dalam kesehariannya, Burhanudin mengajar di TPQ Abubakar Ashidiq Penatoi.
Terduga teroris berikutnya atas nama Muhammad (32) yang dikenal sebagai seorang pedagang tahu keliling yang diciduk di Pasar Amahami, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Ia ditangkap sekitar pukul 10.30 Wita waktu setempat.
Tidak berhenti sampaii di situ, Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga meringkus terduga lainnya, yakni inisial S dan H. Keempat pelaku diduga kuat merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Penatoi.
"Benar, Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap empat terduga teroris dan yang bersangkutan sekarang sedang diamankan di Mapolda NTB. Saat ini saya hanya ber-statament membenarkan keempat terduga teroris tersebut masuk dalam kelompok KJAD Penatoi Kota Bima," kata Artanto.
Hingga berita ini ditulis, Polda NTB masih menahan keempat terduga teroris tersebut untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut.