Medan, Gatra.com– Menantu Presiden Joko Widodo, Muhammad Bobby Afif Nasution ingin menjadikan Medan sebagai dapur asia yang disebut The Kitchen of Asia. Penyebutan dapur asia menurut Bobby sangat penting karena dari dapurlah tepat makanan diolah sesuai dengan tradisi masing-masing.
Wali kota Medan tersebut mengatakan bahwa pada dasarnya dapur bukanlah ruangan yang ditonjolkan dalam salah satu bangunan. Misalnya rumah dan restoran dapurnya selalu diletakkan di belakang. Agar tidak tidak melihat hal-hal yang berantakan.
Namun dapur dalam konsep berpikir Bobby bukan hanya sekedar ruang untuk memasak. Melainkan juga dapur adalah ruang untuk mempersiapkan sajian yang akan dinikmati, mulai dari masakan hingga riwayat makanan. Termasuk sejarah dan berbagai cerita yang mempengaruhi hidangan tersebut.
“Medan banyak etnis, kami akan menjaga menjadi salah satu kekuatan. Menjaga ini dengan kuliner, karena setiap etnis memiliki ciri khasnya masing masing. Ada dari jenis makanan dan cara memakan, kapan boleh dimakan, semua ada tradisinya masing-masing,” jelasnya dalam acara soft launching penerapan parkir non tuani di Kesawan City Walk (KCW), Medan, Minggu (28/3).
Bobby mengungkapkan bahwa keberagaman kuliner Medan menjadi bukti keberagaman budaya dan tradisi yang ada di Medan. Karena itu kedepan seluruh sajian kuliner tersebut harus disertai dengan pelayanan tambah, seperti pemaparan cerita dibalik setiap hidangan.
“Hari ini banyak makanan di Medan, apabila ditampilkan bukan hanya sekedar dihidang namun disertai dengan sejarah dan riwayat, maka akan memberikan hiburan. Contoh lain seperti restoran tip top di Medan yang sudah sangat tua. Sampai hari ini dapurnya masih menggunakan pemanggangan kue menggunakan tungku. Ini nilai tambah, ini yang harus kita gali,” ungkapnya.
Namun nantinya seluruh transaksi di lokasi kuliner akan menggunakan transaksi non tunai. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menghindari kebocoran pendapatan.
Sekedar untuk diketahui, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution membenahi kawasan heritage Kesawan dan kemudian menjadikannya pusat kuliner untuk mewujudkan Medan The Kitchen of Asia. Saat ini penataan kota terus dilakukan termasuk penataan parkir yang harus menggunakan sistim pembayaran non tunai.