Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) DPP PROJO, Budi Arie Setiadi, mengatakan, bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menja ditantangan bagi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk menumpas teroris yang masih bercokol di negeri ini.
"Ini tantangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar lebih keras lagi menindak teroris," ujar Budi Arie di Jakarta, Minggu (28/3).
Ia meminta Polri bergerak cepat dan masif untuk menangkap dan memidanakan para teroris yang masih berkeliaran. Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu menunjukkan keberadaan kelompok teroris, meski Polri dan TNI telah melakukan banyak upaya pencegahan dan penindakan selama bertahun-tahun.
Budi Arie menyampaikan, terorisme merupakan bahaya laten yang harus ditumpas. Memori kolektif publik mencatat bagaimana kekejaman mereka setidaknya dalam 20 tahun belakangan ini.
"Tetapi upaya jahat mereka itu tidak berhasil. Persaudaraan antariman di Indonesia telah teruji dari masa ke masa," katanya.
Menurut Budi Arie, saat ini seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah sedang bahu-membahu menyelesaikan pandemi Covid-19 berikut permasalahan ikutannya. Tekanan ekonomi akibat pandemi secara global, termasuk Indonesia, mengharuskan kesabaran dan kerja keras bersama.
Rakyat Indonesia tidak akan mentoleransi terorisme atas nama apapun karena bangsa ini tidak membutuhkan teroris maupun pihak yang berupaya mengadudomba antarumat beragama.
"Tetapi kebersamaan dan kerukunan seluruh warga bangsa tanpa kecuali yang akan menyelamatkan kita dan pandemi dan permasalahan kompleks lainnya," ujar dia.
Budi Arie mengatakan, DPP PROJO mengajak seluruh umat beragama tidak terprovokasi dengan cara-cara murahan seperti bom bunuh diri di Makassar. Serangan tersebut justru akan menguatkan kebersamaan, bahkan menjadikan kasus Makassar sebagai contoh buruk dan keji yang tidak perlu dimaklumi.
"Saya perintahkan seluruh kader PROJO agar aktif menjaga lingkungan masing-masing dari gerakan terorisme. Tangkap dan laporkan kepada Polri setiap gerak-gerik mencurigakan kelompok teroris," ujarnya.