Jakarta, Gatra.com – Langkah ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, terhenti di semifinal Orleans Masters 2021 yang digelar di Palais des Sports, Orleans, Prancis, Sabtu sore (27/3) waktu setempat.
Sabar/Reza harus mengakui keunggulan pasangan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, melalui rubber game pascamenangi gim pertama dan kehilangan gim kedua.
Dilansir dari laman PBSI, Sabar/Reza memenangkan gim pertama dengan angka 21-10. Ganda Inggris berhasil menyamakan kedudukan pada gim kedua dengan skor 16-21.
Pada gim penentu, Lane/Vendy berhasil memenangkannya dengan skor 13-21. Sabar/Reza yang menghuni peringkat 496 dunia, mengatakan, sudah menerapkan pola permainan yang tepat di gim pertama.
"Gim pertama kami langsung masuk ke pola kami. Kami memegang bola depannya dan itu bekerja dengan baik," kata Reza.
Sedangkan pada gim kedua dan ketiga, Sabar/Reza malah terpancing mengikuti pola permainan lawan. "Mereka [Lane/Vendy] yang memanjangkan bola. Jadi kami keduluan depannya dan terus tertekan," ungkapnya.
Senada dengan Reza, Sabar mengatakan bahwa pada babak kedua dan ketiga tidak bisa keluar dari tekanan musuh sehingga mereka bisa mendikte permainan.
Sedangkan soal pasywar yang dilontarkan Lane/Vendy, Sabar/Reza mengaku tidak menjatuhkan mental dan permainan karena sudah mengantisipasinya. "Cuma tadi salahnya memang lebih ke strategi dan pola saja," kata Reza.
Meski tidak puas karena harus terhenti di semifinal, namun Sabar/Reza tetap bersyukur atas hasil maksimal di turnamen Orleans Masters 2021 ini. "Kalau sudah coba memberikan yang terbaik," kata Sabar.
Iboy, demikian sapaan akrab sabar, menambahkan, ke depannya harus lebih fokus lagi latihan servis, pembukaan awal defend, dan juga ketenangan.
Pelatih Sabar/Reza, Thomas Indratjaja, mengapresiasi hasil anak asuhnya. Menurutnya, penampilan Sabar/Reza cukup baik di turnamen ini dan teknik bermainnya mengalami banyak kemajuan.
Adapun hal yang harus dibenahi dari penampilan di ajang Orleans Masters 2021 ini, adalah penerapan strategi dan pola permainan yang lebih konsisten. Selain itu, kualitas pukulan dan cara keluar dari tekanan saat berlaga perlu diperbaiki.
"Saya berharap mereka bisa terus berkembang dan mendapat banyak jam terbang di turnamen-turnamen lainnya," kata Thomas.