Kairo, Gatra.com - Sedikitnya 32 orang tewas dan 66 lainnya luka-luka setelah dua kereta penumpang bertabrakan di Mesir pada Jumat (26/3).
Pihak kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan mengatakan puluhan ambulans dikerahkan ke tempat kejadian di distrik Tahta di provinsi Sohag, sekitar 460 km selatan ibu kota Kairo.
"32 orang tewas dan 66 luka-luka dan sebagian sudah dibawa ke rumah sakit,” kata pernyataan itu.
Sebuah rekaman video yang dilihat AFP menunjukkan beberapa gerbong kereta terbalik.
Gambar di media lokal menunjukkan gerbong kereta tergelincir di atas saluran air.
Otoritas perkeretaapian Mesir mengatakan dua kereta bertabrakan setelah terjadi rem darurat dipicu adanya orang tak dikenal di sekitar lokasi di dekat kota Sohag.
Akibat rem tersebut menyebabkan salah satu kereta berhenti dan yang lainnya menabraknya dari belakang.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Mesir mengalami kecelakaan kereta api yang mematikan dalam beberapa tahun terakhir akibat infrastruktur yang tidak memadai dan perawatan yang buruk.
Salah satu yang paling mematikan terjadi pada tahun 2002 ketika 373 orang tewas dalam kebakaran melanda kereta yang padat di selatan Kairo, dan telah menyusul banyak kecelakaan fatal sejak itu.
Pada Maret tahun lalu, setidaknya 13 orang terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di Kairo, sehingga memicu penghentian singkat layanan kereta api secara nasional.
Pada saat itu, manajer kereta api menyalahkan kecelakaan karena sinyal tidak berfungsi dalam cuaca buruk.
Pada Februari 2019, sebuah kereta juga tergelincir dan terbakar di stasiun kereta api utama Kairo, yang menewaskan lebih dari 20 orang. Menteri transportasi dipaksa mengundurkan diri.