Kendal, Gatra.com- Menyikapi rencana pemerintah pusat yang berencana melakukan import beras di tengah anjloknya harga gabah saat panen raya, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengaku akan mengambil kebijakan yang akan menguntungkan petani. "Kita tidak bakal ambil kebijakan yang tidak pro terhadap petani Kendal," kata Dico, Kamis (25/3).
Dico menyampaikan, rencana import beras hingga saat ini masih sebuah wacana dan belum final. "Pemkab masih menunggu kebijakan pemerintah pusat soal impor beras, tetapi Pemkab akan berupaya untuk membuat kebijakan yang menguntungkan bagi petani, katanya.
Sementara Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki mengatakan, anjloknya harga gabah sudah rutin terjadi di Kendal. Bahkan, hal itu sudah terjadi lama sejak dirinya belum menjabat sebagai wakil bupati. "Kita punya ide bantuan pasca panen," katanya.
Di panen raya, lanjutnya, ia akan turun ke lapangan melihat panen padi di Kendal. Menurutnya, salah satu jalan keluar agar harga gabah bisa naik dan membantu petani yakni menampung hasil panen petani agar tidak dijual ke tengkulak dan nantinya akan dikeluarkan jika harga sudah stabil dan menguntungkan bagi petani.
Dikatakan, terobosan paska panen yang direncanakan merupakan upaya membantu petani dengan menampung panen tinggal. "Tinggal nanti teknisnya bagaimana apa akan ditampung di lumbung tiap daerah atau ditampung pemerintah daerah," ungkapnya.
Terkait impor beras, Basuki mengatakan hal tersebut merupakan kebijakan pusat dan pemerintah daerah harus mendukung kebijakan tersebut.
"Konteks saya adalah pemerintah daerah yang tegak lurus dengan pemerintah pusat. Kebijakan pemerintah memang kadang tidak pro dengan masyarakat, tetapi dengan sosialisasi kepada masyarakat maka akan bisa menguntungkan masyarakat," pungkasnya.