Tegal, Gatra.com - Para pedagang di Pasar Langon, Kota Tegal, Jawa Tengah harus dijemput paksa agar untuk menjalani vaksinasi Covid-19, Kamis (25/3). Mereka sebelumnya sempat menolak divaksin karena terpengaruh hoax.
Penjemputan pedagang dilakukan petugas Puskemas Slerok dibantu polisi. Satu puskesmas keliling mobil didatangkan ke pasar untuk mengangkut para pedagang ke Puskemas Slerok untuk divaksin.
Petugas harus berusaha keras membujuk pada pedagang agar mau divaksin. Sekelompok pedagang sempat akan beramai-ramai pergi saat makan pagi sebelum petugas puskesmas dan polisi datang.
Akhirnya ada 10 pedagang bersedia menjalani vaksin. Delapan orang di antara menaiki mobil puskesmas keliling, sementara dua lainnya menaiki sepeda motor.
Kepala Pasar Langon, Untung Santoso mengatakan, para pedagang akhirnya mau untuk divaksin setelah dibujuk, serta mendapat penjelasan bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal.
Menurutnya, para pedagang sempat menolak dan takut untuk divaksin karena termakan hoax bahwa vaksin tidak aman.
"Padahal saya sudah keliling memberikan imbauan, terus saya dan staf juga sudah divaksin duluan, untuk memberi contoh kepada pedagang bahwa divaksin itu tidak apa-apa, tidak usah takut," ujarnya, Kamis (25/3).
Untung mengatakan, pedagang akan divaksin secara bertahap. Dia menargetkan setidaknya 50 pedagang sudah divaksin dari jumlah total pedagang 200 orang.
"Sampai hari ini yang sudah divaksin 19 orang. Targetnya 50 orang dulu. Nanti kalau bisa tambah ya tapi seiring berjalannya waktu saja," ujarnya.
Salah satu pedagang yang divaksin, Nunung (30) mengakui awalnya takut untuk divaksin setelah membaca informasi hoax di media sosial terkait vaksin.
"Takut karena hoax-nya banyak. Katanya setelah divaksin nanti pingsan, mual-mual, jadinya takut, gak mau. Terus dipaksa, katanya vaksin penting dan mumpung gratis, apalagi aku di pasar banyak ketemu orang. Ya sudah akhirnya mau," katanya, Kamis (25/3).
Setelah merasakan disuntik vaksin, pedagang perabotan rumah tangga itu mengimbau pedagang lainnya untuk tidak takut divaksin demi kesehatan.
"Dulu saya takut divaksin, sampai ditarik-tarik petugas, ternyata setelah divaksin Alhamdulillah tidak apa-apa. Jadi tidak usah takut," ujarnya.
Sebelumnya, penduduk Pasar Langon menolak untuk divaksin karena takut. Hal ini membuat pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Puskemas Tegal Timur sejak Selasa (23/3) sepi. Sampai dua hari pelaksanaan, hanya ada sembilan pedagang yang divaksin.