Yogyakarta, Gatra.com - Penggagas Difanesia.id yang sekaligus staf khusus Wakil Presiden RI bidang penanggulangan kemiskinan, Imam Aziz, menggelar pelatihan bagi penyandang disabilitas untuk memperbesar peluang mereka ke dunia industri.
Menggandeng Asosiasi Pengusaha Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), pelatihan tentang industri perkayuan ini diberikan kepada 35 warga disabilitas.
Digelar di Balai Diklat Industri DIY selama tujuh hari pada 24-31 Maret, pelatihan yang melibatkan 15 warga tuli, 10 disabilitas daksa, dan 10 disabilitas intelektual ini bertajuk 'Diklat 3 in 1 untuk Operator Finishing Perkayuan'.
Acara pelatihan dibuka secara online oleh Menteri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pendiri Difanesia.id, Imam Aziz, menyatakan pelatihan skala nasional ini menjadi jalan masuk bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke dunia industri.
"Saya meyakini, dengan akses ke dunia industri yang sama dengan lainnya, maka hakikat mengentaskan kemiskinan adalah memberi akses ekonomi, politik, dan pengetahuan seadil-adilnya," kata Imam, melalui pernyataan tertulis, Kamis (28/3).
Aziz berpendapat selama ini pembangunan ekonomi Indonesia lebih berorientasi pada sisi makro. Untuk itu, kondisi itu jangan sampai meninggalkan masalah baru yaitu penyandang disabilitas tidak diikutsertakan dalam rencana pembangunan.
Padahal sesuai pembangunan manusia berkelanjutan (SDGs) dan Visi Indonesia 2045, pemerintah menargetkan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan.
Ketua DPP Asmindo DIY Anggoro Radmadiputra menjelaskan data Kementerian Sosial menunjukkan jumlah penyandang disabilitas mencapai 205 ribu orang. Dalam pelatihan bagi 35 orang ini, Asmindo memberi keterampilan soal finishing kayu.
Pelatihan turut diisi oleh Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Sleman. Selain mendapatkan pelatihan dari para ahli, kompetensi mereka juga bakal diuji usai pelatihan. Peserta bakal mendapat sertifikat oleh Lembaga Sertifikasi Mebel Kriya Indonesia yang sudah berlisensi dari Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP).