Seoul, Gatra.com- Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi menyatakan, nilai ekspor rempah Indonesia ke Korsel relatif kecil. Pada 2020, nilainya baru mencapai US$ 3 juta atau sekira Rp42 miliar.
"Ini kurang dari 10% nilai impor Korsel dari seluruh dunia," ungkapnya dalam webinar Indonesia-Korea Virtual Market Update: Peningkatan Penetrasi Ekspor Produk Rempah Indonesia ke Korea Selatan (24/3). Indonesia yang kaya rempah, lanjutnya, justru kalah dari Vietnam yang memiliki pangsa pasar hingga 20 persen.
Dalam sambutannya, Hadi menuturkan cita rasa rempah Indonesia dalam produk makanan mulai dikenali dan disukai lidah Korea. Kecenderungan ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya pelaku usaha di Korsel yang bergerak di bidang rumah makan atau catering makanan Indonesia.
"Kalau saya bikin acara di wisma, masak rendang, orang Korea suka sekali," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa paling tidak ada 25 rumah makan Indonesia di Korsel, 8 di di Seoul, 3 milik orang Indonesia dan 5 milik orang Korsel.
Lebih lanjut Hadi bercerita, kalau berkunjung ke Kota Ansan, kira-kira sejam dari Seoul, dia memperhatikan sekurangnya bisa ditemui 14 rumah makan Indonesia.
"Salah satu favorit saya itu Bakso Bejo Korea milik Pak Subandi," katanya. Saat ini, menurutnya, orang Korea mulai suka dan mengunjungi rumah makan Indonesia.
Hadi berharap, dalam dua tahun ekspor rempah Indonesia bisa meningkat dua kali lipat.