Washington DC, Gatra.com - Mantan Ibu Negara AS, Hillary Clinton melempar kritikannya kepada Presiden Joe Biden. Hilary mengeluhkan Biden yang membiarkan Rusia dan Cina memimpin dalam "diplomasi vaksin".
Clinton mengakui kepiawaian Rusia dan Cina dalam memainkan ‘diplomasi vaksin’. Kedua negara ini mampu menunjukkan niat baik kepada negara-negara miskin dengan membantu vaksinani populasi mereka dalam rangka melawan Covid-19.
"Mereka pergi ke berbagai negara dan berkata, 'Kami akan menjagamu,'" katanya. "Dan itu membuat Amerika Serikat harus mengejar keterketinggalan." kata Clinton dalam sebuah wawancara dengan majalah Foreign Affairs.
"Ini adalah jenis kepemimpinan yang dalam sejarahnya membuat Amerika Serikat dikenal. Jujur, kini kita harus bekerja lebih keras, meningkatkanya lagi," ujar Clinton.
Mantan senator dan Menteri Luar Negeri itu meminta pemerintahan Biden untuk menyeimbangkan urusan luar negeri dan kebutuhan vaksinasi penduduk AS. Menurut Clinto,n AS kemungkinan akan memiliki pasokan vaksin yang lebih dari cukup untuk melakukan tindakan itu.
Pemerintahan Biden telah berhasil mencapai targetnya untuk memberikan 100 juta dosis vaksin dalam 100 hari pertama masa jabatanya. Target itu terlampaui meski 100 hari pertama masih tersisa satu bulan.
"Kami belum berada di akhir semua ini," kata Clinton. "Ketika sebagian besar dunia belum divaksinasi, kita dapat mengembangkan banyak alternatif. Kita sudah berjalan di jalur yang baik hingga saat ini. Ayo terus vaksinasi kami. Tetapi pada saat yang sama, mari kita lakukan semua yang kita bisa untuk mencoba memberikan dukungan vaksinasi sebanyak mungkin ke seluruh dunia." jelas Clinton.
Di sisi lain, di tengah banyak negara miskin yang berjuang dalam mengakses vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Barat, Rusia telah menandatangani kesepakatan untuk memasok vaksin Sputnik V Covid-19 ke lebih dari 40 negara.
Meski awalnya menuai banyak keraguan dari dunia internasional terkait kemunculan dan perizinannya yang dinilai sangat cepat, kini Sputnik V sangat diminati secara global setelah diulas oleh jurnal medis terkemuka dari Inggris, ‘The Lancet’ yang menyatakan bahwa vaksin buatan Rusia itu aman digunakan dan sangat efektif melawan virus Covid-19.