Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencetuskan bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sehingga, perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara masif.

Sejalan dengan arahan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan 3 in 1 Berbasis Kompetensi.

Diklat ini diharapkan bisa menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten sesuai kebutuhan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran yang meningkat di masa Pandemi Covid-19 ini.

"Era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah kita jalani, menuntut SDM yang cepat beradaptasi dan mampu mengimplementasikan teknologi digital," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita ketika membuka Diklat 3 in 1 secara virtual pada Rabu (24/3).

Oleh karena itu, lanjutnya, pembekalan keterampilan dasar bagi para tenaga kerja sangat diperlukan. Peningkatan keterampilan (up-skilling) dan pembaruan keterampilan (re-skilling) jadi fokus utama pelatihan berdasarkan kebutuhan industri.

"Pelaksanaan Diklat mulai dari penyiapan kurikulum, praktik pembelajaran hingga penempatan kerja telah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan industri dan asosiasi industri," ujarnya.

Ia menambahkan, para penyandang disabilitas juga dilibatkan dalam penyelenggaraan Diklat 3 in 1 kali ini. Mereka dipersiapkan menjadi calon-calon tenaga kerja pada berbagai sektor industri di Indonesia. Pasalnya, saat ini telah terdapat beberapa perusahaan industri yang mempekerjakan para penyandang disabilitas.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan industri, pelaksanaan Diklat 3 in 1 ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maupun antara industri dengan pemerintah," ucap Agus.