Semarang, Gatra.com- Media massa memiliki andil besar dalam menyelesaikan isu yang ada di Papua. Hal ini disampaikan oleh Direktur Center for Media and Democracy, LP3ES, Wijayanto di Semarang.
Wijayanto menyebutkan pemberitaan media dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. Karena pemerintah akan melihat pembicaraan yang sedang ramai diperbincangkan publik.
“Ketika dia (Papua) tidak menjadi agenda media, sorotannya kurang, maka perhatian publik, dan tentu saja perhatian pemerintah kurang,” ujar Wijayanto melalui sambungan telepon pada Rabu (23/03).
Terkait penyebab minimnya pemberitaan tentang isu di Indonesia Timur, Wijayanto merujuk pada riset Center for Innovation, Policy and Governance. Riset tersebut menunjukkan bahwa 69 persen konten media membahas Pulau Jawa, dan 49 persen dari presentase tersebut membahas Jakarta.
Menurut dosen FISIP UNDIP itu, minimnya pemberitaan tentang wilayah Indonesia Timur bisa mengakibatkan tidak kunjung selesainya konflik yang terjadi di sana. Hal ini dikarenakan tidak ditangani dengan serius akibat dari kurangnya perhatian.
Wijayanto juga menambahkan bahwa, asyarakat juga bisa mengambil bagian dalam mendukung keterbukaan informasi tentang Papua dengan mengadakan diskusi yang terbuka untuk publik. Upaya ini adalah untuk mengimbangi media di Indonesia yang masih Jawasentris.
“Menurut saya temen temen civil society perlu untuk lebih banyal diskusi tentang topik itu (Papua). Kenapa? Karena kita tahu sangat sedikit karena pemberitaan media lebih banyak tentang Jawa 69 persen,” ucap Wijayanto.