Jakarta - Gatra.com- Saat ini media sosial sudah jadi bagian penting dalam kehidupan. Mulai dari mencari informasi, hiburan, bersosialiasi, hingga ajang eksis.
Namun, penggunaan yang berlebihan tentu tidak sehat secara psikologis. Untuk mengenalinya, psikolog Dr. Octaviani Indrasari Ranakusuma, M.Si, Psi. menjabarkan 6 komponen penanda perilaku kecanduan.
Pertama, salience. Octa menjelaskan, orang yang kecanduan akan menjadikan sesuatu sebagai hal terpenting dalam hidup. "Ada dorongan untuk terus melakukannya. Di Fb ada apa ya, di Twitter ada apa ya," terangnya dalam webinar bertema Solusi Jitu Saat Kecanduan Medsos yang diselenggarakan Lembaga Pers Dr. Sutomo pada Rabu (24/3).
Komponen kedua, lanjutnya, mood modification. Dia mencontohkan munculnya perasaan bahagia dan bersemangat saat ada notifikasi. Sebaliknya jika tidak ada kemudian murung. Menurutnya, kita perlu berhati-hati jika sebuah aktivitas bisa memodifikasi suasana hati.
Ketiga, tolerance. Hal ini merujuk proses peningkatan jumlah aktivitas yang diperlukan untuk memberikan dampak serupa seperti yang dirasakan sebelumnya. "Mereka akan butuh waktu semakin lama untuk tetap exited," jelasnya.
Keempat, withdrawal symptoms. Komponen ini ditandai dengan perasaan tidak menyenangkan, sebagai dampak psikologis, saat mengurangi atau menghentikan suatu aktivitas. Lebih lanjut Octa menyebut, akan muncul perasaan gelisah, cemas, atau bahkan depresi.
Kelima, conflict. Konflik ini bisa bersifat personal atau interpersonal. Penyebabnya, orang yang kecanduan medsos lebih gembira dengan aktivitasnya di dunia maya, tapi justru mengabaikan interaksi dengan orang terdekat.
Terakhir, relapse. Jika lima hal tadi sudah "sembuh", komponen ini semacam kecenderungan untuk kembali melakukan aktivitas tersebut lagi.
Dalam kegiatan ini, Octa juga menyarankan 4 kiat untuk mengatasi kecanduan medsos, yaitu minimalkan pemicu, buat layar HP tidak menarik, lakukan sehari tanpa gawai, dan temukan kegiatan fisik yang memberikan rasa senang yang setara.