Karanganyar, Gatra.com - Kesiapan sekolah menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) dikroscek Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, yang terdiri dari BPBD dan Dinas Kesehatan kabupaten (DKK). Satgas meminta sekolah tidak memaksakan diri apabila persiapannya kurang tepat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto kepada wartawan usai menghadiri rapat kesiapan uji coba PTM di MAN Karanganyar, Rabu (24/3).
Sundoro mengapresiasi kesediaan MAN Karanganyar dalam menyiapkan uji coba PTM. Di Karanganyar, selain sekolah tersebut, Pemprov Jateng mencatat tiga sekolah lain akan melakukan uji coba PTM pada 5 April 2021. Yakni SMAN 1 Karanganyar, SMKN 1 Karanganyar, SMPN 1 Karanganyar.
“Akan kami sampaikan ke bupati selaku ketua Satgas. Beliau yang menentukan dengan kesiapan ini apakah diperbolehkan tatap muka,” katanya.
Ia menekankan pentingnya instrumen sekolah yang mengamankan peserta didik, guru dan lingkungannya dari penularan Covid-19.
Sundoro mengatakan, instrumen itu seperti screening bagi guru, ketersediaan masker, sarana cuci tangan pakai sabun dan sebagainya.
“Kalau tidak siap di instrumennya, lebih baik enggak usah uji coba PTM,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya sekolah menyelaraskan dengan aturan di PPKM mikro. Ia mengakui bidang pendidikan memang perlu diurus setelah hajatan yang dilonggarkan.
Sundoro mengatakan belum tentu sekolah disebut Pemprov Jateng akan melakukan uji coba, mendapat rekomendasi Satgas Covid-19.
“Nunggu dawuh pak bupati. Belum tentu mendapat rekomendasi,” jelasnya.
Ia menyebut belum semua guru di MAN 1 Karanganyar sudah divaksin. Sebagian yang divaksin, ternyata berstatus ASN dan berusia di atas 50 tahun.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Warsito menambahkan, sekolah yang menguji coba PTM mutlak menyediakan sarana skrining seperti alat pengukur suhu tubuh. Peserta didik di PTM tak diperkenankan pulang dan pergi ke sekolah menaiki angkutan umum. Lalu ketentuan lain terkait sirkulasi udara, UKS, toilet dan sebagainya.
“Banyak hal harus dipenuhi 100 persen. Kalau ada pelanggaran, PTM bisa dihentikan atau sekolahnya ditegur,” jelasnya.
Kepala MAN 1 Karanganyar, Lanjar Utami mengatakan telah menyiapkan video simulasi pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dikirim ke Satgas Covid-19. Ia menyimulasikan siswa mulai berangkat sekolah sampai pulang dan berkegiatan di rumah yang aman dari penularan.
“Uji coba nanti oleh siswa kelas X. Ada 12 kelas. Namun yang mengikuti 2-3 kelas saja dengan maksimal rombel 18 orang. Tiap pekan akan dievaluasi,” jelasnya.