Beijing, Gatra.com - Toyota Motor Corp. sepakat dengan pemerintah Cina untuk memproduksi komponen utama kendaraan fuel cell di Cina. Rencananya produksi paling cepat akhir tahun depan.
Ini untuk pertamakalinya produsen mobil Jepang memproduksi komponen sepenting itu di luar negaranya. Toyota menjawab permintaan Beijing untuk memproduksi komponen utama di Cina. Imbalannya, Toyota mendapat dukungan dari pemerintah Cina.
Cina ingin mengembangkan pasar kendaraan fuel cell dalam negeri. Targetnya 1 juta mobil fuel cell pada 2035. Cina memang agresif mengkampanyekan kendaraan dengan energi bersih.
Langkah Toyota tersebut dikonfirmasi oleh Minggao Ouyang, seorang profesor Universitas Tsinghua. Ouyang adalah pakar kendaraan energi baru dan terlibat dalam perumusan kebijakan di pemerintah Beijing. Dia mengatakan kepada Nikkei bahwa Toyota bekerja sama dengan perusahaan yang berafiliasi dengan Tsinghua untuk membangun fasilitas manufaktur untuk sistem penggerak mobil sel bahan bakar. Toyota sendiri menolak berkomentar.
Yang akan diproduksi di Cina adalah sistem inti kendaraan tersebut yang termasuk komponen paling penting, fuel cell stack, tempat terjadinya reaksi hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik. Komponen yang diproduksi di China akan digunakan di bus dan kendaraan komersial lainnya. Toyota dan perusahaan Universitas Tsinghua sedang memutuskan detail kemitraan, seperti spesifikasi sistem dan tingkat produksi lokal.
Langkah tersebut menyusul pembentukan usaha patungan kendaraan sel bahan bakar antara Toyota, Tsinghua dan pembuat mobil milik negara China pada tahun 2020. Saat ini, fuel cell stack diproduksi di Jepang dan dikirim ke China untuk perakitan. Toyota berencana mengalihkan pasokan dari Jepang ke produksi lokal.
Fasilitas produksi baru diharapkan dibuka antara 2022 dan 2023. Jumlah investasi bisa mencapai ratusan juta dolar.
China adalah pasar utama bagi Toyota, pemain terbesar kedua di negara tersebut setelah Volkswagen. Pemerintah China mendorong produsen mobil untuk memperkenalkan teknologi baru dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Toyota berencana mengembangkan bisnisnya di China dengan fokus pada bidang energi baru.
Penjualan kumulatif kendaraan fuel cell Toyota mencapai sekitar 11.000 kendaraan pada September 2020. Dari jumlah ini, 3.600 unit terjual di Jepang dan 6.500 di AS.
Pada 2015, Toyota memutuskan untuk membuka patennya untuk pembuatan FCV dengan harapan produsen mobil lain akan bergabung dalam produksi. Toyota saat ini memproduksi komponen utama untuk FCV di Prefektur Aichi, kampung halamannya.