Beijing, Gatra.com - Produsen vaksin terkemuka China CanSino Biologics diijinkan regulator obat nasional pada untuk mulai uji klinis vaksin COVID-19 rekombinan terbaru (Adenovirus Type 5 Vector) dalam bentuk inhalasi.
Menurut laman Global Times, vaksin yang dikembangkan dengan Institute of Military Medicine di bawah Academy of Military Sciences, tidak berbeda dengan vaksin Ad5 dosis tunggal yang dikembangkan CanSino sebelumnya. Baik itu dalam hal spesies virus, bank sel, teknologi produksi, atau formula persiapan. Yang membedakan, vaksin ini memiliki tambahan perangkat inhalasi atomisasi.
Konsep pengembangan teknik baru ini adalah sebagai berikut. Vaksin yang dihirup dapat menstimulasi respon imun pada selaput lendir saluran pernafasan seseorang. Teknik ini tidak terlalu menyakitkan dan lebih mudah diakses, terutama untuk anak-anak dan orang yang rentan.
Vaksin dapat diatomisasi menjadi partikel kecil di perangkat dan kemudian dihirup ke saluran pernapasan dan paru-paru untuk merangsang kekebalan mukosa, kata seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing yang memilih untuk tidak disebutkan namanya kepada Global Times.
Kekebalan mukosa bertindak sebagai penghalang pertama melawan virus yang akan berperan penting untuk pencegahan kasus ringan dan parah, Jiang Chunlai, seorang profesor di Sekolah Ilmu Kehidupan Universitas Jilin.
"Kami telah melihat vaksin intranasal untuk melawan influenza di China. Tetapi studi klinis mengenai vaksin hirup terbatas. Tidak semua virus cocok untuk dihirup, jadi diperlukan uji klinis lebih lanjut," kata Jiang.
Uji klinis juga perlu dilakukan untuk menentukan dosis vaksin semprotan hidung, yang mungkin lebih sedikit dari metode suntikan tradisional, kata Jiang. Tidak disebutkan kapan uji klinisi akan tuntas.
CanSinoBIO telah mencoba untuk meningkatkan dan mempercepat tingkat kekebalan yang diinduksi dari vaksin COVID-19 dengan berbagai metode pengiriman, termasuk injeksi intramuskular atau inhalasi.