Sarolangun, Gatra.com- Sebanyak lebih kurang 50 orang pemandu wisata atau pramuwisata di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, mengikuti uji sertifikat kompetensi pemandu yang di laksanakan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat bekerjasama dengan lembaga Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Lampung, Selasa (23/3).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang pola besar kantor Bupati Sarolangun, yang dibuka langsung oleh asisten III Setda Sarolangun, Azrian dan Kepala Disparpora Sarolangun, Muhammad Idrus.
"Ya, kegiatan ini sedianya berdasarkan peserta yang mendaftar ada sebanyak 70-an orang, tapi yang hadir ada 50-an orang. Yang tidak hadir sudah menyampaikan bahwa tidak sempat karena berhalangan," kata ketua pelaksana kegiatan tersebut, Suryadi kepada Gatra.com.
Suryadi mengatakan, dari jumlah tersebut. Para peserta ini tidak hanya datang dari pemandu yang ada di Kabupaten Sarolangun saja.
"Namun ada juga dari daerah lain, diantaranya Kabupaten Merangin dan juga Kota Jambi," katanya.
Kepala Disparpora Sarolangun, Muhammad Idrus mengatakan pihaknya dalam hal ini hanya sebagai fasilitator. Sebagai pelaksana adalah lembaga yang memang sudah berkompeten di bidangnya yang memang sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pariwisata.
"Yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mereka memang yang memiliki kompetensi di bidangnya," kata Muhammad Idrus.
Ia menyebut, setelah kegiatan ini nantinya ia berharap berbagai objek wisata yang ada di daerah itu terus berkembang dan maju, karena sudah ada pemandu - pemandu yang ikut sertifikasi ini.
"Maka, maju mundurnya pariwisata di daerah kita ini nantinya ada di pundak kawan-kawan atau adik-adik yang ikut hari ini. Kedepan kita juga akan anggarkan untuk pelatihan rutin setiap bulannya, tentu yang telah ikut sertifikasi ini yang akan diprioritaskan," katanya.
Sementara itu, Direktur BNSP Pungky Nanda Raras mengatakan bahwa dari apa yang dilakukan para assesor terhadap assesi atau para peserta berdasarkan pantauannya, rata-rata menurutnya sangat sesuai direkomendasikan oleh Disparpora Sarolangun untuk menjadi peserta.
"Tinggal kita plenokan lagi bersama tim BNSP apakah layak untuk diberikan sertifikat kompetensi atau tidak. Tapi, mudah-mudahan semuanya layak," katanya.
Karena katanya, untuk mengeluarkan sertifikat kompetensi tersebut pihaknya tidak begitu saja serta merta bisa mengeluarkannya tanpa di plenokan terlebih dahulu.
"Tentu para assesor lebih paham untuk hal tersebut, dan jika mendapatkan sertifikat kompetensi ini jangan berpuas diri dulu. Anggap ini sebagai batu loncatan untuk hal-hal berikutnya lagi, dan sertifikan ini lebih kurang dua bulan baru kita keluarkan, nanti akan dikirim kepada pihak Disparpora Sarolangun untuk dibagikan kepada yang mendapatkannya," kata Pungky Nanda Raras.