Karanganyar, Gatra.com- Belum dikirim lagi logistik vaksinasi Covid-19 ke Kabupaten Karanganyar membuat Bupati Karanganyar memutar otak. Ia memutuskan melobi putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Harapannya bisa mempercepat distribusi vaksin ke daerahnya berkat koneksi ke sang ayah.
"Kota Solo kan disangga enam kabupaten. Saya termasuk yang paling senior dari kepala daerah di Soloraya. Tadi bilang ke mas Gibran, mbok ya minta bapaknya supaya vaksin ke daerah penyangga dipercepat," kata Bupati Karanganyar Juliyatmono usai rapat paripurna di gedung DPRD Karanganyar, Selasa (23/3).
Bupati Juliyatmono bertemu Gibran Rakabuming Raka selaku Walikota Surakarta serta kepala daerah se- Soloraya dalam Rakor Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi pada Pemda di Wilayah Karesidenan Surakarta di Balai Tawang Arum kompleks Pemkot Surakarta hari ini. Pada kesempatan tersebut, Juliyatmono berpesan kepada Gibran, agar meminta tambahan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo, yang juga ayah kandung Gibran.
Juliyatmono berharap Gibran sungkan untuk menolak, mengingat dirinya termasuk sesepuh di kalangan kepala daerah di Soloraya. Permintaan menyegerakan pengiriman logistik vaksin ke daerah bukan tanpa alasan. Di Karanganyar, para guru yang diandalkan memberi pembelajaran tatap muka, belum seluruhnya divaksin. Padahal sudah dijadwalkan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal April. Pengiriman terakhir 13.600 vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu, kini sudah habis.
"Saya bilang ke mas Gibran, jangan hanya mintakan (vaksin) untuk Karanganyar. Tapi kabupaten lain di sekitar Solo juga. Misalnya masing-masing 10 ribu vaksin. Supaya kalangan prioritas segera dapat. Terutama guru yang akan mengawali pembelajaran tatap muka," katanya.
Dalam pertemuan antarkepala daerah di Soloraya (Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali) disepakati pembangunan daerah saling menopang daerah tetangga. Kehadiran Gibran di jalinan kemitraan tersebut dinilai potensial. Tak dapat dipungkiri, itu akan memudahkan komunikasi ke pemerintah pusat.
"Karena yang ada di tengah wilayah kan Kota Solo. Masa kota Solo saja yang minta (program dari pusat). Kanan kiri dimintakan ya, sekalian," katanya.