Cilacap, Gatra.com– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengisolasi ratusan narapidana (napi) terkonfirmasi positif Covid-19 dan reaktif rapid test antigen.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, terdapat 35 napi dan petugas lapas yang terkonfirmasi positif. Selain itu, ada pula 197 napi yang reaktif rapid test antigen.
Koordinator Kepala Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap, Jalu Yuswa Panjang mengatakan tiap-tiap lapas di Nusakambangan memiliki blok khusus. Kata dia, napi yang positif Covid-19 maupun yang reaktif antigen akan diisolasi di blok tersebut sehingga tidak terjadi penularan ke napi lain di Lapas yang sama.
“Untuk napi, kebetulan kita di tiap-tiap lapas memiliki blok khusus. Artinya memang blok tersebut memang terpisah dengan penghuni yang lain. Khusus untuk yang positif, kita tempatkan di blok itu. Dan blok itu masih memenuhi syarat,” katanya.
Kata dia, semua napi merupakan orang tanpa gejala atau OTG. Karenanya, penangan medis bisa dilakukan di dalam kompleks lapas dan tak perlu ada yang dirawat di instalasi khusus. “Jadi tidak bergejala,” ujarnya.
Diketahui, di Pulau Nusakambangan terdapat delapan lapas. Tujuh lapas berkategori berpengaman super maksimum dan maksimum dan satu Lapas Terbuka untuk napi berstatus asimilasi, atau hampir bebas.
“Sehingga yang bersangkutan tidak bersinggungan, atau bercampur dengan napi-napi lain, terutama yang negatif,” kata Jalu.
Jalu Yuswa Panjang menambahkan, petugas lapas yang positif Covid-19 maupun reaktif menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah dinas. Pihak Lapas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk pengobatan dan pemberian vitamin dan nutrisi untuk napi positif Covid-19 tersebut.