Jakarta, Gatra.com - Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang sikap dan perilaku warga terhadap vaksin. Survei menunjukkan, hanya 46% responden yang mantap divaksin. Adapun 29% tidak ingin, 23% masih pikir-pikir dulu, dan 2% tidak menjawab.
"Hanya 61% yang potensial bersedia divaksin. Asumsi ini bisa terjadi jika responden yang masih pikir-pikir dan tak menjawab terdistribusi secara proporsional," ungkap Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada Selasa (23/3).
Proporsi ini, menurutnya, tidak memenuhi target minimal 70% penduduk sasaran vaksin untuk membuat herd immunity nasional.
Deni menyarankan supaya penggalakan, atau kalau perlu pewajiban, vaksinasi mungkin menjadi alternatif untuk mencapai target jumlah minimal.
Survei tersebut juga menemukan, terdapat 24% responden yang tidak percaya bahwa vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah aman bagi kesehatan, 1% sangat tidak percaya, dan 11% tidak menjawab. Sekira 64% warga yang percaya/sangat percaya.
Meski, mayoritas responden, 80%, lebih setuju jika vaksinasi Covid-19 diberikan secara gratis kepada semua warga negara. Sisanya berpendapat vaksin Covid-19 tidak gratis bagi yang mampu dan bersedia membayar.
SMRC mengadakan survei ini pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Mereka menganalisis 1.064 dari total 1.220 total responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sebesar 3.7% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Populasi survei ini ialah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.