Palembang, Gatra.com - Dinas Perpustakaan Daerah (Dispusda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menyebut jumlah pustakawan di perpustakaan sekolah yang ada di wilayahnya hingga saat ini sangat minim.
Kepala Dispusda Provinsi Sumsel, Fitriana, mengatakan tenaga pustakawan di Bumi Sriwijaya memang masih jauh dari idealnya yakni enam ribu tenaga pustakawan. Sedangkan di Sumsel, baru ada 136 pustakawan di perpustakaan sekolah.
“Kita (Sumsel) memang mengalami kekurangan tenaga pustakawan. Kami pun sangat membutuhkan tenaga tersebut,” ujarnya di Palembang, Selasa (23/3).
Menurutnya, enam ribu tenaga pustakawan yang ideal tersebut dihitung dari data yang dimiliki Dispusda provinsi setempat. Mengingat, jumlah itu yang dibutuhkan untuk 3.301 desa, 241 kecamatan, juga meliputi perpustakaan sekolah dari SD hingga SMA dan Perguruan Tinggi di Sumsel.
“Bukan itu saja, itu juga termasuk dari perpustakaan umum dan khusus, bahkan perpustakaan dinas,” katanya.
Dikatakannya, menghadapi era digital 4.0 dan menuju 5.0 pun para tenaga pustakawan juga harus akrab dengan digital dan memiliki akses informasi lebih cepat dibanding anak-anak millenial saat ini.
“Ya, suka tak suka mereka (tenaga pustakawan) harus suka. Sebab, itu tuntutan para tenaga pustakawan yang harus dilakukan saat ini,” ujarnya.
Pihaknya pun menyebut peminat pembaca di wilayahnya juga rendah. Tercatat, angka peminat pembaca di Sumsel 12,36 persen. Namun, angka tersebut di bawah angka nasional sebesar 12,93 persen.
“Kalau angka indeks literasi Sumsel rendah karena luas wilayah yang berbeda dengan provinsi lain yang tinggi, seperti Bangka Belitung dan Jambi. Mereka itu lebih sedikit penduduk dan luas wilayah juga sedikit. Kalau Sumsel luas wilayahnya kan tiga kali luas wilayah Pulau Jawa,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, letak geografis di Sumsel pun menyebabkan indeks literasi turun. Pasalnya, tidak terjangkau untuk penyediaan sarana dan prasarana seperti daerah di perairan, perbukitan, dan pegunungan.
“Tiga daerah tersebut harus diberikan perhatian sangat khusus dari masing-masing pemerintah kabupaten dan kota di Sumsel. Jadi, semua harus bekerja sama untuk meningkatkan minat pembaca di Sumsel yang masih rendah dari nasional,” ujarnya.