Boulder, Gatra.com - Kurang dari seminggu, penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Senin (22/3) sore waktu setempat. Penembakan membabi-buta dilaporkan terjadi di supermarket King Soopers, kota Boulder, Colorado.
Sejumlah orang dilaporkan tewas, termasuk petugas polisi yang pertamakali merespon kejadian tersebut.
Seseorang yang dicurigai sebagai penembak, ikut terluka dalam insiden itu dan sudah ditahan seperti disampaikan, Komandan Departemen Kepolisian Boulder Kerry Yamaguchi.
Sumber penegak hukum mengatakan kepada ABC News korban bisa diminimalisir karena reaksi cepat pihak keamanan. Beberapa lembaga penegak hukum lainnya dengan cepat tiba di tempat kejadian, termasuk tim SWAT negara bagian.
"Tanpa tanggapan cepat itu, kami tidak tahu apakah akan ada lebih banyak korban jiwa," kata Yamaguchi kepada wartawan pada konferensi pers Senin malam.
Tersangka tidak segera diidentifikasi oleh petugas, tetapi mereka mengatakan dia dikirim ke rumah sakit daerah untuk dirawat karena luka-lukanya.
Yamaguchi tidak mengungkapkan motifnya, tetapi mengatakan tidak ada tersangka tambahan saat ini.
Jaksa Wilayah Boulder Michael Michael Dougherty mengatakan pada konferensi pers bahwa mereka akan merilis lebih banyak informasi tentang korban yang meninggal, termasuk jumlah pasti korban, segera, karena mereka masih memberi tahu keluarga.
Dalam konferensi pers beberapa jam kemudian, aparat mengumumkan penembakan massal menewaskan 10 orang, termasuk petugas polisi yang pertama yang tiba di tempat kejadian, dan seorang tersangka yang terluka dalam kekerasan itu ditangkap, kata pihak berwenang pada konferensi pers beberapa jam kemudian.
Sebelumnya, penembakan massal terjadi Selasa pekan lalu di Atlanta. Penembakan yang menewaskan delapan orang, termasuk enam wanita Asia. Seorang pria berusia 21 tahun telah didakwa dengan pembunuhan tersebut.