Home Ekonomi Bibit Kopi Kementan untuk Konservasi Lereng Gunung Slamet

Bibit Kopi Kementan untuk Konservasi Lereng Gunung Slamet

Banyumas, Gatra.com – Kementerian Pertanian RI melalui Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Pusosek-KP) memberikan sebanyak 10.000 bibit Kopi Arabica kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga.

Bibit Kopi Arabica yang diberikan merupakan varietas Sigararutang dari Simalungun Sumatera Utara yang memiliki sejumlah kelebihan dibanding Kopi Arabica umumnya. Selain berpotensi ekonomi, penanaman kopi adalah upaya konservasi lingkungan, terutama daerah berkontur miring.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Mukodam SPt menyampaikan 10.000 bibit kopi ini dibagikan untuk 4 desa di lereng Gunung Slamet, yang memiliki syarat cuaca dan ketinggiannya. Diantaranya Desa Serang, Siwarak, Kutabawa di Kecamatan Karangreja dan Desa Jingkang di Kecamatan Karangjambu.

“Kenapa dipilih kopi? Karena kita melihat langsung di Dusun Gunungmalang (Desa Serang) ini dominasinya adalah lahan sayur. Tentu untuk menjaga konservasi lahan dan air perlu diikuti tanaman keras yang produktif, maka kita pilih yang cocok yakni Kopi Arabica di ketinggian 1596 mdpl ini,” kata Mukodam, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (21/3).

Dia menjelaskan, dalam penanaman kali ini dilakukan secara tumpangsari di perkebunan sayur milik masyarakat. Dengan harapan ketika waktunya panen, seluruh hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.

“Penanaman bibit kopi kali ini secara tumpangsari, agar produksi sayur jalan tapi konservasi juga dapat. Produktivitas kopinya juga bagus dan menambah penghasilan petani,” katanya.

Kepala Pusosek-KP Kementan, Dr Ir Sudi Mardiyanto MSi meyampaikan pohon Kopi Arabica varietas Sigagagutang ini lebih cepat berbunga. Dalam dua tahun sudah bisa berbuah dan tahan karat daun. Di samping itu dalam siklus satu tahun hanya punya masa kosong dua bulan, selebihnya dapat dipanen setiap minggunya.

“Setelah ditanam, kami harap ini bisa dirawat agar potensi produksinya bagus. Kopinya punya cita rasa khas, diakui oleh Starbucks. Setelah produksi tidak sulit menjual dan harganya relatif stabil karena belum banyak ditanam. Ini adalah salah satu pengembangan kopi ini di luar Simalungun,” katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan terimakasih kepada Kementan atas bantuan bibit ini. “Semoga bibit kopi ini bermanfaat agar produktivitas kopi meningkat dan menambah kesejahteraan petani kopi,” ucap Dyah.

187