Alor, Gatra,com – Pesawat dari maskapai Dimonim Air, pada Sabtu 20 Maret 2021, mulus mendarat di Bandara Kabir Pantar di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penerbangan perdana dari Kupang ke Bandara Kabir Pantar ini dilakukan pascadiresmikan operasionalisasinya bersama Bandara Toraja di Sulawesi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (18/3).
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi memimpin langsung robongan penerbangan ini. Ikut bersamanya Sekda NTT, Ben Polomaing, Kadis Perhububungan Provinsi NTT, Karo Humas, Marius Ardu Jelamu. Berikutnya Kepala Otoritas Bandara IV Bali Nusra, Kadek Agustin dan Owner Dimonim Air Vico Amalo.
Begitu mendarat mulus di Bandara Kabir, rombongan Wakil Gubernur Josef nae Soi disambut langsung Bupati Alor, Amon Djobo, persis di tangga pesawat. Bupati Amon Djobo didampingi Dandim Alor, Kapolres Alor, dan juga Kepala Bandara Mali, Suharmadji.
Wagub NTT, Josef Nae Soi, mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mendukung pembangunan Bandara Kabir Pantar, Alor hingga peresmian yang ditandai dengan penerbangan perdana ke Kabir.
“Atas nama Pemprov dan masyarakat NTT, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Karena atas kepedulian dan dukungannya sehingga pembangunan Bandara Kabair Pantar yang ditandai dengan penerbangan perdana ini,” kata Josef Nae Soi pada akhir pekan ini.
Kepada masyarakat Pantar Alor di sekitar Bandara, Josef Nae minta untuk membantu menjaga fasilitas umum ini untuk kepentingan bersama.
“Ingat Bandara ini dibangun dengan dana cukup besar. Ini untuk kepentingan masyarakat Pulau Pantar Kabupaten Alor. Tolong bantu menjaga fasilitas Negara ini,” kata Nae Soi.
Lebih lanjut Nae Soi berharap agar masyarakat dapat merelakan tanahnya untuk dibebaskan guna pengembangan Bandara ke depan menjadi lebih besar.
“Saya harapkan jika nanti ada pengembangan Bandara, masyarakat dapat merelakan tanahnya dibebaskan. Dengan demikian bisa didarati pesawat ATR, seperti Transnusa, Wings maupun Citilink,” katanya.
Bandara Pantar kata Nae Soi, memberi prospek bagus bagi kemajuan dan konektivitas masyarakat di Pantar khususnya karena saat ini di Pulau Pantar, Kabupaten Alor yang memiliki dua Kecamatan sudah sudah memiliki 1 Bandara dan 2 Pelabuhan Ferry serta 1 pelabuhan laut.
“Dampak ekonomisnya cukup besar. Masyarakat dapat menggunakan sarana prasarana transportasi yang ada ini untuk mengembangkan perekonomian, perdagangan dan lainnya. Akan memberi nilai kemajuan di berbagai aspek,” kata Nae Soi.
Pemprov NTT, lanjut Nae Soi, akan berkoodinasi dengan pihak Kementerian Perhubungan dan perusahaan maskapai agar penerbangan perintis Kupang–Pantar PP bisa dibuka pada bulan April mendatang.
“Pemprov NTT sementara berkoordinasi dengan Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan agar mulai April 2021 dilaksanakan penerbangan perintis Kupang–Pantar dengan frekuensi 3x seminggu [sepekan],” kata Nae Soi.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, Presiden Jokowi pada Kamis kemarin (18/3) secara virtual meresmikan Bandar Udara Kabir Pantar di Kabupaten Alor Provinsi NTT. Peresmian Pantar Alor ini dilaksanakan oleh Presiden saat meresmikan Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengresmian dua Bandara ini diawali dengan laporan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Bandar Udara Toraja mempermudah aksesibilitas, sementara Bandar Utara Pantar dapat meningkatkan konektivitas wilayah.
Pantar Alor merupakan Bandara yang berada di wilayah terluar NTT yang merupakan bagian wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan). Peresmian dua bandara ini ditandai dengan pemukulan gendang dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka, mengatakan, pesawat Dimonim Air akan menjadi "burung besi" pertama yang mendarat di Bandara Pantar, Alor.