Surabaya, Gatra.com - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Surabaya mengklaim masih ada sejumlah perawat yang belum divaksin hingga saat ini. Perawat yang belum divaksin tersebut adalah mereka yang sedang menjalani pendidikan keperawatan di semua perguruan tinggi di Surabaya.
Ketua DPD PPNI Surabya Misutarno tidak menyebut berapa jumlah perawat pendidikan yang belum divaksin. Misutarno hanya mengaku sudah mendata dan menyerahkan data semua perawat kepada Dinas Kesehatan Surabaya.
"Saya titip, rekan kami khususnya para perawat yang ada di pendidikan (untuk divaksin). Data sudah diminta oleh Dinas Kesehatan Surabaya, hanya sampai saat ini pelaksanaan (vaksinasi) belum dilakukan. Jadi, mudah-mudahan segera menyusul," kata Misutarno kepada wartawan, Minggu (21/3).
Menurutnya, meski sedang menjalani pendidikan, para perawat tersebut tidak berarti bebas dari paparan Covid-19. Ada kalanya para perawat tersebut juga diperbantukan di sejumlah fasilitas kesehatan untuk mempraktekkan ilmunya.
Meski demikian, ia mengapresiasi program vaksinasi yang sudah diberikan ke hampir seluruh perawat yang sudah aktif bekerja di semua fasilitas kesehatan. Misutarno mengklaim, 98 persen dari jumlah total perawat di Surabaya tersebut sudah divaksin Covid-19.
"Dengan adanya program vaksinasi ini, maka ada penurunan kasus positif Covid-19 pada tenaga kesehatan di Surabaya sebagai pelopor vaksin. Tapi, meski ada penurunan kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menrrapkan protokol kesehatan," kata Misutarno.
Berdasarkan data terkini, dari 19.996 perawat di Surabaya, 810 orang diantara terpapar Covid-19. Sebanyak 782 diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 9 diantaranya sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan mandiri, serta 9 perawat lainnya meninggal dunia akibat Covid-19.