Temanggung, Gatra.com- Bupati Temanggung, Jawa Tengah Muhammad Al Khadziq optimistis konservasi lahan yang beriringan dengan perbaikan perekonomian akan berjalan dengan baik di wilayahnya. Salah satunya adalah penanaman pohon buah-buahan yang selain untuk penghijauan juga memiliki daya hasil ekonomi.

Khadziq mengemukakan hal itu dalam acara panen perdana buah kelengkeng di Bejen Fruit Garden. Ia pun kagum dengan tanaman kelengkeng jenis keteki di sini yang mampu menghasilkan panen sebanyak 100 kilogram per pohon. Jika dikelola dengan baik hal ini tentu akan berdampak positif baik bagi lingkungan maupun perekonomian.

"Rasanya enak, manis dan segar. Kemudian dagingnya tebal dan bijinya kecil. Saya mengharapkan dinas pertanian untuk terus mengembangkan atau bahkan melakukan pembinaan khusus kepada masyarakat. Karena ini potensi yang sangat bagus dan memiliki nilai ekonomi tinggi," katanya Sabtu (20/3).

Menurutnya, potensi pengembangan kelengkeng di Temanggung sangat bagus, ia mencontohkan dulu di Temanggung daerah Pringsurat merupakan pusatnya kelengkeng. Maka saat ini dengan munculnya varietas-varietas baru Temanggung harus melakukan penyesuaian dan sekarang sedang terus digalakkan di masyarakat penanaman kelengkeng dengan varietas baru, agar nanti bisa bersaing.

Manager Wisata Agro Bejen Fruit Garden (WABFG), Ariyadi mengatakan semua kegiatan perkebunan diatas lahan sepuluh hektare ini dilakukan secara moderen. Buah kelengkeng yang ditanam dapat dipanen diluar musim, yakni dengan merekayasa beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangam tanaman. Mulai dari pengaturan air dengan menerapkan irigasi tetes, faktor pupuk, faktor hormon dan perlakuan.

"Dengan penerapan teknik tersebut produktivitas tanaman kelengkeng sangat tinggi dan buah yang dihasilkan juga berkualitas super. Ini sesuai permintaan dari pasar. Saya berharap inovasi teknologi untuk tanaman kelengkeng yang dikembangkan Wisata Agro Bejen Fruit Garden ini dapat diadopsi oleh masyarakat luas, guna peningkatan penghasilan," katanya.