Home Politik Ace Hasan Syadzly Tidak Mau Ikut Campur Urusan Demokrat

Ace Hasan Syadzly Tidak Mau Ikut Campur Urusan Demokrat

Jakarta, Gatra.com – Ace Hasan Syadzly, politisi Partai Golkar, tidak ingin mengikuti lebih jauh atau ikut campur terhadap urusan internal Partai Demokrat,. Dia yakin pada kedewasaan politik masing-masing komponen yang ada di internal Partai Demokrat. Sehingga berbagai persoalan dari persekubuan di Demokrat dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

“Sejatinya memang, partai politik itu merupakan wadah bagi yang mampu mengelola berbagai macam kepentingan, dan konflik itu dikelola dengan sebaik-baiknya. Karena partai politik (parpol) adalah instrumen bagi setiap warga negara yang memiliki kepentingan yang sama, memiliki ideologi yang sama, untuk kemudian disatukan dalam satu wadah yang disebut dengan partai politik,“ kata Ace.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menjelaskan, asal parpol itu sendiri adalah konflik dari sebuah kepentingan, yang kemudian dikelola dengan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan bersama. Disatukan dalam satu ideologi atau di dalam satu kepentingan yang sama, atau setidaknya memiliki tujuan yang sama. Keberadaan partai politik di negara manapun, tak dapat dihindari, pasti akan selalu melahirkan konflik-konflik di dalam tubuh parpol tersebut.

“Pertanyaannya, sejauh mana para pemimpin-pemimpin partai politik itu mampu untuk mengelola konflik tersebut menjadi sebuah kekuatan?“ tanyanya, dalam sebuah diskusi daring yang disiarkan langsung oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) via kanal YouTube pada Jumat (19/3).

Ia juga menuturkan, bahwa sebetulnya pelembagaan parpol di Indonesia telah lebih memiliki peran yang kuat itu pascareformasi, karena perjuangan reformasi yang dilakukan oleh semua orang pada tahun 1998 itu, salah satunya adalah dengan berusaha melakukan reformasi kelembagaan partai politik.

Golkar sendiri pada waktu itu, jaman orde baru, itu bukan disebut sebagai parpol. Tapi, disebut sebagai organisasi kekaryaan, jadi bukan partai politik. Parpolnya hanya dua yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), belum ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

511