Yogyakarta, Gatra.com – Komponen pesawat terbang tengah dikembangkan dari kandungan pasir di kawasan pesisir Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain kandungan besi, titanium juga ditemukan di dalamnya.
Pengajar Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta, Indreswari Suroso, menyatakan tengah mengembangkan komponen pesawat terbang berbasis material pasir besi dan titanium dari Kulonprogo.
“Tindak lanjutnya akan saya buat material rem pesawat. Risetnya on the way,” kata Indreswari saat dihubungi Gatra.com, Jumat (19/3).
Sebelumnya dia telah meneliti kandungan pasir di kawasan pantai Kulonprogo pada 2017. Riset itu dituangkan dalam karya ilmiah ‘Karakteristik Pasir Besi dari Pnatai Selatan Kulonprogo untuk Material Pesawat Terbang’.
“Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk material pesawat terbang sangat cocok. Hal ini karena pasir besi di Kulonprogo mengandung titanium sebagai bahan dasar pesawat terbang,” ungkap dia dalam risetnya.
Selain itu, pasir besi juga menjadi bahan dasar baja paduan yang dapat diolah sebagai material pesawat terbang. Kandungan pasir besi di pantai selatan itu amat tinggi, yaitu 76,346 persen.
Padahal pasir hanya di kedalaman empat meter dan terletak 200 meter dari pantai Kulonprogo menuju daratan. “Kulonprogo juga memiliki kekayaan alam berupa titanium dengan kandungan 12,87 persen," katanya.
Ia menjelaskan, pasir besi dari pantai selatan Kulonprogo tersebut dipisahkan dengan magnet permanen agar bahan pengotor non-magnetik masih dapat dipisahkan lagi. Proses ini dilanjutkan dengan pengujian komposisi kimia hingga terlihat karakteristik pasir besi.
Proses tersebut turut menghasilkan kandungan titanium. Kandungan titanium yang cukup tinggi dapat diolah menjadi material pencampur pembuatan pesawat terbang.
“Titanium memiliki sifat tahan terhadap korosi pada suhu yang lebih tinggi karena lapisan oksida permukaannya sangat ulet, ringan, kuat seperti baja dan tahan terhadap korosi,” paparnya.