Jakarta, Gatra.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menghelat lomba kompetisi foto daring kebaya dan wastra atau kain tradisional Indonesia.
Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Suzana Teten Masduki, dalam konferensi pers virtual pada Jumat (19/3), menyampaikan, ini merupakan bagian dari program Cerita Wastra yang telah diluncurkan.
Menurutnya, Cerita Wastra merupakan kegiatan dalam rangka memperkenalkan wastra yang sarat akan makna budaya nusantara, dalam bentuk kompetisi foto daring kebaya dan kain tradisional.
Menurutnya, Cerita Wastra tidak berhenti di kompetisi foto di sosial media saja. Kemenkop dan UKM juga menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), swasta, hingga komunitas seni-budaya lainnya.
"Cerita Wastra bekerja sama dengan Kemendikbud menghasilkan video dokumenter mengenai pengrajin wastra Indonesia hingga busana nasional, pembuatan film dokumenter pengrajin wastra khusus di destinasi pariwisata super prioritas," katanya.
Dalam peluncuran program Cerita Wastra yang juga dihadiri Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata, Suzana mengajak elemen pemerintah daerah dan Dekranasda dari seluruh provinsi untuk bergerak bersama dalam program Cerita Wastra 2021. Harapannya, ini dapat memberi dampak positif bagi perajin wastra tradisional dan berpartisipasi dalam upaya melestarikan budaya nusantara.
"Cerita Wastra 2021 kami hadirkan dengan semangat yang sama, mempopulerkan wastra Indonesia menjadi bagian dari busana keseharian untuk semua umur dan kalangan. Harapannya, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat cerita tentang wastra budaya lokal yang dimiliki masing-masing daerah," katanya.
Cerita Wastra bermula dari kompetisi foto di sosial media yang mengedepankan pendekatan kontemporer untuk kalangan anak muda mengenai wastra Indonesia dengan tema "Aku dan Kain". Cerita Wastra mengajak masyarakat Indonesia untuk berfoto dengan menceritakan kisah di balik wastra Indonesia serta perajin yang menghasilkan wastra tersebut.
"Kami laporkan kegiatan ini sudah diikuti kurang lebih dari 1.600 peserta di dari seluruh Indonesia. Kami hadirkan untuk mempopulerkan, menghadirkan kebanggaan kita bersama untuk menggunakan dan mengeksplorasi wastra tradisional Indonesia," kataya.
Menurut Suzana, siapapun bisa bergabung. "Justru ini menjadi daya tarik tersendiri ketika melihat banyak ibu-ibu rumah tangga, anak-anak muda hadiri menuturkan kisah tentang wastra oleh mereka," kata Suzana.
Sementara itu, Leonard Theosabrata menjelaskan bahwa Cerita Wastra adalah program 360 yang inklusif kolaboratif antara Kemenkop UKM dan satkernya, Kemendikbud, swasta, dan komunitas, dengan narasi kebudayaan dan kearifan lokal.
Tujuan digelarnya Cerita Wastra antara lain, mempopulerkan kembali wastra menjadi bagian dari busana keseharian, khususnya untuk generasi muda, meningkatkan kesadaran dan kecintaan mengenai wastra masing-masing daerah, Mempromosikan UMKM pengrajin wastra, serta produk lokal kepada publik, maupun merayakan keberagaman Indonesia melalui wastra.
“Kita ingin mengangkat salah satu kekayaan Indonesia yang lebih spesifik, dalam hal ini adalah Wastra dan budayanya, serta menghadirkan platform wastra yang sudah dimulai beberapa bulan yang lalu," ujar Leo.