Batanghari, Gatra.com- Kejaksaan Negeri (Kejari) Batanghari, Jambi kedatangan Tim Vaksinator Puskesmas Muara Bulian, guna melakukan program pemerintah berupa suntik vaksin COVID-19 terhadap pegawai dan honorer kejaksaan.
Sebelum pelaksanaan suntik vaksin sekira pukul 09:00 WIB, Jumat (19/3) satu persatu peserta harus menjalani pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh. Bila petugas menemukan tekanan darah peserta tak normal, maka suntik vaksin urung dilakukan.
Begitu pula peserta bersuhu tubuh tinggi. Pantauan Gatra.com ada dua Jaksa bersuhu tubuh tinggi sewaktu petugas mengarah alat pengukur ke dahi. Mereka di minta masuk ruangan ber-AC agar suhu tubuh kembali normal jelang suntik.
"Peserta vaksin COVID-19 di Kejari Batanghari berjumlah 41 orang, terdiri dari pegawai kejaksaan dan tenaga honorer," kata Pelaksana harian (Plh) Kejari Batanghari, Achmad Fariansyah didampingi Kasi Pidsus Bambang Harmoko.
Dari jumlah itu, kata Fariansyah, peserta vaksin COVID-19 hari ini cuma 32 orang. Sisanya sedang dinas luar dan ada pegawai memiliki riwayat penyakit jantung. Ia mengimbau masyarakat tak takut menjalani vaksin. Apalagi pemerintah dan ulama menjamin vaksin COVID-19 aman dan halal.
"Kalau rasa khawatir sebelum di suntik vaksin gak ada ya," ucapnya.
Ketenangan Fariansyah rupanya tak menular terhadap Primanda yang menjabat Kasi Pemeriksa. Ia mengaku deg-degan bahkan panik sebelum vaksinator menusuk jarum suntik ke bahu kirinya.
"Khawatir ada, karena pertama itu, apa namanya, tensi darah lumayan tinggi, 130/115. Itu pasti ada kepanikan kata dokternya sewaktu di tensi ada sedikit pusing karena mungkin naik turun tangga," ujarnya.
Karena tak memungkinkan menjalani vaksin, tim vaksinator meminta dia beristirahat selama 30 menit. Hal ini bertujuan agar tekanan darah bisa normal. Usai menjalani istirahat, Primanda akhirnya bisa di vaksin dengan tekanan darah 124/82.
"Tadi juga kaki sempat kejang karena panik takut di suntik awalnya. Kalau suntik cacar untuk kekebalan biasa ya, tapi kalau suntik vaksin ini memang panik begitu," katanya.