Jakarta, Gatra.com– Hasil temuan survei global Pepsodent pada masa pandemi dengan melibatkan 6.700 responden di delapan negara menunjukkan fakta sebanyak 70% masyarakat Indonesia ternyata masih terfokus pada menjaga kesehatan fisik dan mental.
Bahkan, sebanyak 30% responden Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi. Umumnya sebanyak 46% melakukan itu disebabkan karena rasa malas.
“Berangkat dari survei global yang kami lakukan, tahun ini kami ingin kembali membangkitkan kesadaran keluarga Indonesia pentingnya menyikat gigi dua kali sehari, pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur," kata Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc dalam diskusi virtual, Jumat (19/3).
Kondisi ini semakin diperburuk karena banyak yang masih enggan memeriksakan diri dengan tingginya risiko penularan virus corona. "Sebanyak 59% orang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi meski giginya bermasalah,” tambah drg. Mirah.
Ketika kebiasaan ini terabaikan, survei jiga memperlihatkan bahwa responden Indonesia mengalami sejumlah keluhan. Seperti sebanyak 31% merasakan nyeri pada gigi, gusi atau mulut dan 25% kemunculan karies baru.
Survei juga memperlihatkan bahwa anak berpotensi tujuh kali melewatkan waktu menyikat gigi ketika orang tua mereka melewatkannya. Sedangkan di Indonesia, angkanya lebih tinggi dua kali lipat. Akibatnya, secara global kebiasaan anak menyikat gigi dua kali sehari menurun hingga 11% jika dibandingkan survei 2018.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM menyebut kondisi ini harus segera diintervensi karena bakteri di rongga mulut dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi. Serta peradangan di bagian tubuh lain.
"Jika dibiarkan dalam jangka panjang, dapat memicu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia seperti stroke, jantung dan diabetes," katanya.