Jakarta, Gatra.com - Seperti ponsel Cina yang sarat teknologi terkini, Wuling jeli melihat animo market untuk merasakan teknologi canggih otomotif yang selama ini hanya tersedia di mobil-mobil mewah papan atas. Lewat paket teknologi WISE yang diaplikasikan di Wuling AlmazRS, ada banyak teknologi terkini yang bisa diakses dengan lebih mudah.
Sebelum dipasarkan secara resmi di Indonesia, Wuling Indonesia mengajak sejumlah media untuk merasakan pengalaman menggunakan teknologi WISE di lintasan tertutup di kawasan Pantai Ancol Jakarta.
Baca Juga: Fitur Melimpah Wuling Almaz RS
Yang pertama dicoba adalah Adapative Cruise Control (ACC). Fitur ini pengembangan dari cruise control konvensional. Dengan tambahan radar dan kamera, cruise control ini bisa beradaptasi dengan perubahan kecepatan mobil di depannya.
Misalkan mobil diset pada kecepatan 35 km/jam maka mobil akan bergerak dengan kecepatan tersebut. Pangemudi tidak perlu menginjak pedal gas. Pada saat mobil didepan mengerem, otomatis Wuling Almaz akan menurunkan kecepatan tanpa keterlibatan pengemudi menginjak pedal rem. Jika mobil didepan bergerak dengan kecepatan 20 km/jam, maka Wuling Almaz RS juga melaju dengan kecepatan tersebut. Pada saat mobil didepan melaju lebih cepat, Wuling akan mengembalik laju kendaraan sesuai dengan yang diperintahkan. Fitur semacam ini akan membantu saat melaju di tol yang panjang atau kondisi macet parah di perkotaan.
Dalam skenario melaju dengan ACC aktif dan kecepatan tinggi, lalu jalan menikung, maka WISE akan mengaktifkan Bend Cruise Assistance (BCA) yang akan mengurangi kecepatan secara otomatis ketika memasuki tikungan. Fitur ini beroperasi pada kecepatan 0 - 150 km/jam.
Fitur lain yang dicoba adalah Lane Keeping Assist (LKA) yang secara otomatis mengoreksi arah kemudi untuk kembali ke lajur yang aman. Fitur bekerjapada kecepatan 10-180 km/jam. Saat uji coba di lintasan yang memiliki marka jalan, LKA aktif mengkoreksi kemudi. Tanpa digerakkan tangan pengemudi, kemudi bergerak-gerak secara otomatis mengikuti kurva lintasan sesuai marka jalan.
Fitur ini bekerja dengan mengandalkan data visual dari kamera yang ada di kaca depan. Data visual yang dibutuhkan adalah marka jalan di kedua sisi mobil. Bila tidak ada marka jalan, fitur tidak akan membantu pengemudi.
Dengan seabreg teknologi itu, pengemudi perlu waktu untuk adaptasi. Karena tanpa pemahaman yang utuh, fitur-fitur ini tidak banyak berguna.