Banyumas, Gatra.com– Pakar epidemiologi Unsoed, Purwokerto, dr Yudhi Wibowo M.PH menyatakan vaksin Covid-19 bukan senjata pamungkas mengatasi pandemi Covid-19. Vaksinasi harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas tracing, testing dan treatment (3T) oleh pemerintah.
Selain itu, masyarakat juga harus tetap disiplin menerapkan menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker (3M). Karenanya, kerja sama semua pihak sangat penting dalam pengendalian pandemi Covid-19.
“Untuk segera dilakukan perbaikan di Iondonesia dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19. Yang pertama adalah penguatan kapasitas 3T. Meliputi, tracing, testing dan treatment,” katanya.
Di luar itu, implementasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro juga harus dilakukan meski pemerintah daerah sudah tidak lagi memperpanjang upaya pembatasan pergerakan masyarakat tersebut.
Menurut dia, perlu kesadaran dari berbagai pihak, terutama masyarakat, untuk konsisten dalam pencegahan penularan Covid-19. “Berikutnya, PPKM Mikro dilakukan secara konsisten dan tegas di lapangan,” imbuhnya.
Dia juga mendorong agar pemerintah meningkatkan kapasitas treatmen atau perawatan, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur dan fasilitas di rumah sakit rujukan Covid-19. Dengan begitu, angka kesakitan dan kematian Covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin. “Kemudian, evaluasi dan peningkatan kapasitas treatment, terutama di rumah sakit,” tandasnya.
Yudhi mengemukakan, vaksinasi hanya lah salah satu dari strategi pengendalian pandemi Covid-19. Cara ini diupayakan agar tingkat kesakitan dan kematian akibat virus SARS-CoV-2 bisa ditekan.
Namun, penanganan Covid-19 tak dapat hanya bergantung pada upaya kesehatan, meiliputi vaksinasi dan pengobatan saja. Masyarakat pun harus merespons Covid-19 dengan tepat, melalui perubahan perilaku hidup sehat.