Kupang, Gatra.com- Presiden RI Jokowi, secara virtual meresmikan Bandar Udara Pantar di Kabupaten Alor Provinsi NTT, 18/03. Peresmian Pantar Alor ini dilaksanakan oleh Presiden saat meresmikan Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Peresmian dua Bandara ini diawali dengan laporan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Bandar Udara Toraja mempermudah aksesibilitas sementara Bandar Utara Pantar dapat meningkatkan konektivitas wilayah.
Sementara untuk Bandar Udara Pantar Alor merupakan Bandara yang berada di wilayah terluar NTT yang merupakan bagian wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan). Peresmian dua bandara ini ditandai dengan pemukulan gendang dan penandatanganan prasasti oleh presiden Jokowi.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengikuti secara virtual dari Ruang Rapat Gubernur NTT. Hadir pula mendampingi, Asisten Ekonomi Setda NTT Pit Rebo, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka, Kadis PUPR NTT Maksi Nenabu serta Karo Humas NTT Marius Ardu Jelamu. Sementara Bupati Alor Amon Djobo dan jajaran Forkopimda Kabupaten Alor mengikuti peresmian secara virtual dari Alor.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyebut pembangunan dua Bandar Udara ini dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas baik orang dan barang.
Untuk Bandara Toraja sepanjang 2.000 meter itu, Presiden Jokowi menyebutkan pembangunanya bahkan terbilang unik. Karena memotong tiga bukit di wilayah itu. Bandara ini diharapkan dapat langsung membuka koneksi dengan Makassar, Bali, Surabaya, Jakarta bahkan Bandung untuk mendukung pariwisata daerah.
"Saya dapat laporan masyarakat kalau lewat darat ke Makassar butuh waktu 9 jam. Dengan pesawat ATR maka hanya 50 menit, artinya mobilitas orang dan barang akan ada kecepatan," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Jokowi menyebut kehadiran Bandara Pantar di Kabupaten Alor yang dibangun 2014 menjadi sangat penting. Ini untuk mendukung akses wilayah terutama saat cuaca dan transportasi laut kurang bersahabat.
"Semoga bandara ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja dan memicu pertumbuhan ekonomi baru," harap Jokowi.
Usai acara peresmian Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Karo Humas Setda NTT Marius Ardu Jelamu menyampaikan Pemerintah dan masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih kepada presiden RI Joko Widodo yang telah meresmikan Bandar Udara Pantar di Kabupaten Alor, NTT.
“Bandara Pantar merupakan bandara ke-15 yang ada di Provinsi NTT. Dengan dibukanya Bandara Pantar maka akan mempermudah konektivitas antara wilayah baik dari Jakarta, Denpasar, Surabaya dengan Kupang dan dengan Pantar Kabupaten Alor," kata Marius Ardu Jelamu.
Lebih lanjut Marius mengatakan dengan beroperasinya Bandara Pantar di Alor, Pemerintah Provinsi mengajak para wisatawan untuk datang dan menikmati seluruh destinasi wisata yang ada di NTT.
“Penerbangan pertama ke Bandara Pantar akan dilaksanakan pada Sabtu (20/3) mendatang oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi bersama pejabat Pemprov NTT,” jelas Marius.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka mengatakan pesawat Dimonim Air akan menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Pantar, Alor tersebut.
“Wakil Gubernur NTT bersama rombongan akan terbang ke Pantar pada penerbangan perdana tersebut. Ini untuk melihat secara langsung kondisi dan kesiapan Bandara menerima dan memberangkatkan penumpang, secara reguler maupun komersial,” kata Isyak Nuka.
Dia menyebutkan Bandara paantar dibangun sejak 2014-2019 menelan anggaran sebesar Rp103 miliar dengan panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 30 meter, dan apron 900×50 meter.
“Bandara ini mampu didarati pesawat berbadan kecil jenis Grand Caravan atau DHC-6, dilengkapi terminal seluas 800 meter persegi mampu menampung 36.000 penumpang per tahun,” jelas Isyak.