Padang, Gatra.com- Fenomena unik terjadi di Nagari Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) sekitar pukul 16.10 WIB. Salah satunya, terjadi hujan es saat hujan deras yang juga disertai dengan angin puting beliung.
Sebelum terjadi hujan, awan di daerah tersebut sangat gelap. Kemudian turun hujan es dalam bentuk butiran kecil, yang hanya sekitar lima menit dan tidak begitu lama. Selain itu, untungnya angin puting beliung tidak sampai ke pemukiman warga karena hanya terjadi di persawahan.
"Hujan es dalam meteorologi disebut juga hail, salah satu bentuk jatuhan hidrometeor yang sampai ke permukaan tanah (presipitasi)," kata Kepala BMKG GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis menanggapi fenomena itu, Kamis (18/3).
Dikatakan Wan, proses terjadinya hujan es ini bisa bersumber dari awan Kumulonimbus. Proses awalnya, embrio bola es akan bergerak melayang di lapisan atas karena dorongan udara naik (updraft). Lalu, Ketika gaya angkat melemah, embrio bola es turun dan menangkap semua butiran es yang dilaluinya.
Kemudian, embrio bola es tersebut berkembang membesar. Akibat adanya gaya gravitasi bumi dan gerakan massa udara turun, maka bola es tersebut bergerak jatuh ke permukaan bumi. Kendati begitu, tidak semua massa bola es itu sempat mencair sebelum jatuh ke permukaan bumi.
"Makanya sebagian masih berbentuk bola es, meskipun berukuran kecil. Bola es yang tidak mencair dan berhasil mencapai permukaan bumi inilah yang kita kenal sebagai hujan es," imbuhnya.