Surabaya, Gatra.com- Beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang isinya peringatan serangan kepada negara dan kepolisian di Jawa Timur. Pesan bernada ancaman tersebut diduga dibuat dan disebarkan oleh teroris.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengaku sudah mengetahui pesan ancaman tersebut. Pesan tersebut sudah diketahui usai meringkus 22 terduga teroris di sejumlah kota di jawa Timur, belum lama ini.
"Informasi itu sudah kami terima. Kami sudah mendapat informasi itu saat sebelum kami menggeser mereka (para terduga teroris) dari Mapolda Jawa Timur ke Bandara Juanda," kata Gatot kepada wartawan, Kamis (18/3).
Gatot mengatakan, pihaknya masih melakukan profiling dan penyelidikan terkait pesan ancaman tersebut. Sejumlah anggota polisi siber sudah berupaya melacak siapa pelakunya.
Karena masih dalam penyelidikan, dirinya menyatakan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. Termasuk, apakah pesan tersebut diduga dibuat dan disebarkan oleh seseorang yang terkait dengan para terduga teroris tersebut.
"Sekarang ini, (pesan ancaman) itu masih kami profiling. Tapi, pada intinya tetap dilakukan penyelidikan. Jadi, tunggu hasil. Kami sudah berkoordinasi dengan rekan di Ditsiber dan Densus 88 untuk profiling siapa yang membuat dan menyebarkan," tegas Gatot.
Tidak hanya, Gatot. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi juga masih belum memberikan pernyataan lengkap terkait pesan ancaman tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa temuan tersebut masih dalam penanganan Mabes Polri. "(Soal pesan berantai pak Argo) biar nanti pak Kapolri dan pak Panglima TNI," kata Argo singkat.
Sebagai informasi, berikut adalah isi pesan bernada ancaman tersebut:
Sebuah Peringatan!
Kami sudah muak dengan bangsa ini. Sudah saatnya kami beraksi. Dan tunggu saatnya sebentar lagi beberapa daerah terutama Jawa Timur akan mendapat serangan dari kami.
Terutama, tempat bermarkasnya para bajingan coklat akan kami jadikan sasaran utama.
Sebentar lagi!
Allahuakbar.