Yogyakarta, Gatra.com - Tim bulutangkis Indonesia tak dapat melanjutkan penampilan mereka di kejuaraan dunia All England terkait Covid-19.
Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Djoko Pekik Irianto menyayangkan hal itu dan menuntut federasi bulutangkis dunia atau BWF untuk memberi penjelasan secara akuntabel.
"Kita dikejutkan dengan pemberitaan bahwa tim bulutangkis Indonesia gagal bermain di All England yang disebabkan berada satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid," tutur dia secara tertulis kepada Gatra.com, Kamis (18/3)
Menurutnya, hal itu jelas membuat kecewa pecinta bulutangkis di Tanah Air. "Kejadian ini patut disayangkan karena menimbulkan kekecewaan tidak hanya bagi tim, namun juga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia," kata pengajar keolahragaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.
Ia menjelaskan, kegagalan tim Indonesia bermain di All England karena adanya peraturan pemerintah Inggris yang mengharuskan pemain menjalani isolasi untuk seluruh penumpang pesawat jika salah satunya saja positif Covid-19.
"Untuk kasus seperti hal tersebut, semestinya tim kita bisa saja melakukan tes PCR ulang untuk memastikan apakah anggota tim ada yang positif atau tidak. Jika tidak ada yang positif seharusnya diperbolehkan untuk tetap bisa turun di arena," katanya.
Menurut dia, panitia All England semestinya bisa menjembatani masalah tersebut dengan pemerintah Inggris.
"Jika tetap tidak ada solusi maka sebaiknya PP PBSI minta klarifikasi ke panitia All England dan juga BWF," katanya.
Langkah itu agar tim Indonesia mendapat jawaban secara permanen dan akuntabel. "Hal ini karena sangat merugikan kita apalagi jika hasil All England diperhitungkan sebagai kredit prakualifikasi Olimpiade Tokyo," katanya.
Selain itu, pemerintah Indonesia melalui Kemenpora dan Kemenlu mendorong dubes RI di Inggris untuk membantu mencarikan solusi. "Ini agar tim kita tetap bisa bertanding jika memang tidak ada yang terpapar," kata dia.
Menurut dia, kejadian di All England ini menjadi pelajaran agar kita benar-benar memperhatikan detail protokol kesehatan yang berlaku di negara yang akan kita kunjungi.
"Para atlet dan seluruh tim harus tetap semangat meski akhirnya tidak bisa turun di All England," katanya.