Ungaran, Gatra.com - Keberadaan objek wisata Jateng Valley yang telah dilakukan ground breaking diharapkan memberi manfaat bagi warga sekitarnya. Khususnya bagi warga Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang berdekatan dengan calon destinasi tersebut.
Usulan tersebut muncul dalam reses Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto yang digelar di Rumah Aspirasi miliknya di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (16/3).
Warga RT 1 RW 3 Imam Prakoso berharap mulai dari pembangunan sampai operasional tempat rekreasi di area hutan Penggaron tersebut, perlu merekrut warga Susukan. Sejauh ini tidak ada kejelasan dari rencana pembangunan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Bambang Kusriyanto menyatakan sampai sekarang ini belum ada kejelasan kapan dimulainya pekerjaan Jateng Valley. Berada di wilayah Susukan, tentunya keberadaan warga setempat perlu menjadi prioritas.
"Setidaknya ada dua yang bisa diisi yaitu posisi tenaga kerja yang membangun Jateng Valley dan karyawan yang nanti direkrut setelah tempat wisatanya jadi. Namun warga yang bekerja harus bisa memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang ditetapkan," ujarnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng ini menambahkan, usulan lain yang masuk terkait masih terjadinya banjir di Susukan, pembangunan saluran di sepanjang Jalan Brigjen Sudiarto, pembangunan trotoar, hingga lampu penerangan jalan.
Bambang sepakat banjir di wilayah Susukan harus diatasi. Caranya dengan menormalisasi Sungai Kaligung di dekat perumahan Amaya hingga masuk gorong-gorong di jalan raya.
"Ini di tahun 2020 belum selesai, akan dilanjutkan di 2021 untuk penataan saluran irigasi di Jalan Brigjen Katamso hingga Sungai Kaligung. Mimpi saya, diatasnya ada trotoar sehingga warga nyaman berjalan kaki," terangnya.
Pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini menegaskan, keberadaan trotoar sangatlah penting bagi masyarakat terutama usia lanjut. Jalan Brigjen Sudiarto turut menjadi jalur penghubung dengan kecamatan lain di wilayah timur Kabupaten Semarang, bahkan termasuk pula menjadi jalur alternatif. Usulan-usulan tersebut dipertegas kembali akan diusulkan untuk 2022.