Palembang, Gatra.com- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), menyabet penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Penghargaan yang diraih tersebut sebagai Unit Penyelenggara Pelayan Publik dengan Kategori Pelayanan Prima tahun 2020.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Muba, Erdian Syahri, mengatakan penghargaan yang diserahkan kepada Bupati Muba, Dodi Reza Alex di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Senin (15/3), setelah diterimanya dari Kemenpan RB pada 9 Maret 2021 lalu.
Menurutnya, pada 2020 lalu DPMPTSP telah dinilai dengan enam kategori penilaian. Mulai dari kebijakan pelayanan, profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, pelayanan pengaduan dan inovasi.
“Dari 221 kabupaten dan kota se-Indonesia, di Pulau Sumatera, Kabupaten Muba dan Siak yang menerima penghargaan Pelayanan Prima. Kalau tahun sebelumnya dapat nilai A minus, tahun ini berhasil nilai tertinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Dodi Reza, mengatakan pihaknya terus mendorong dan memotivasi pimpinan perangkat daerah pemerintah kabupaten setempat, terutama instansi yang menangani langsung pelayanan kepada masyarakat agar mencontoh DPMPTSP.
“Sekarang ini eranya sudah serba cepat dan mudah, termasuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terobosan yang dilakukan DPMPTSP pelayanan publik sudah diakui Kemenpan RB, sekarang tinggal kita dorong OPD di lainnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, lanjutnya, pada 2017 sampai 2019 lalu nilainya sudah A dan 2020 ini predikat pelayanan prima yang dicapai. “Ya, pencapaian sangat baik itu saya apresiasi dengan seluruh jajaran DPMPTSP Kabupaten Muba, secara gradual selalu ada peningkatan, bukan hanya dari sisi sarana dna prasarana tapi juga inovasi dan kesiapan SDM-nya,” katanya.
Selain enam indikator penilaian, sambungnya, peran kesiapan SDM tidak akan tegantikan dengan sistem dan digilitasilasi yang ada karena itu hanya pelengkap. Namun, SDM itu mencakup seluruhnya dan tidak bisa hanya mengandalkan digitalisasi saja.
“Saya melihat sarana prasarana dan SDM menjadi suatu indikator yang penting. Karena itu, gedung pelayanan baru yang sudah dibangun itu bisa digunakan secara optimal mungkin, dengan prototype yang sudah ada harus berjalan. Bukan hanya mempertahankan nilai, tapi justru lebih dari pada penghargaan, terpenting bagaimana pelayanan kepada masyarakat melalui sistem informasi teknologi dan SDM mumpuni bisa semakin baik,” ujarnya.
Dijelaskannya, penghargaan tersebut acuan menjadi tolak ukur dari tahun ke tahun apakah semakin membaik, tetap pada posisi sebelumnya atau malah turun. “Saya lihat kinerja DPMPTSP ini bagus, terus meningkat maka harus dipertahankan. Ini yang lebih berat lagi, jangan sampai tahun depan ada gradasi,” katanya.
Pada intinya, katanya, capaian prestasi dapat dibuktikan dengan indikator pelayanan masyarakat. Pasalnya, jika itu bagus penghargaan akan datang dengan sendirinya, jika tidak bagus akan lepas dengan sendirinya.
“Kemudahan dan keramahan dalam pelayanan perizinan akan meningkatkan investasi. Permudahkan segala macam administrasi perizinan yang orientasinya investasi. Kalau perizinan dan investasi baik tentunya penghargaan akan datang sendiri,” ujarnya.