Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Sibolga, Firmansyah Hulu, yang dikonfirmasi wartawan pada Selasa (16/3) malam, membenarkan kabar tersebut. Pasien itu kata dia, berinisial CP warga Kelurahan Aek Muara Pinang namun di KTP tercatat tinggal di Kelurahan Aek Parombunan.

 

"Awalnya pasien diantarkan tukang becak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU FL Tobing Sibolga, Senin (15/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Keluhannya saat itu adalah penurunan kesadaran dan muntah," ucap Firmansyah. 

 

Firmansyah menjelaskan, dari hasil pemeriksaan fisik, diketahui TD pasien 200/120mmHg. Selanjutnya dilakukan penanganan dan pemberian obat kepada pasien.

 

Kemudian dari hasil pemeriksaan Rapid Test Antigen SARS Cov2 diperoleh hasil positif. Pasien pun disarankan dirujuk, namun keluarga belum bersedia.

 

Pasien lalu dirawat di ruang isolasi. Pada 16 Maret 2021, pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.00 WIB, beber Firman.

 

Jenazah pasien dimakamkan malam itu juga sesuai protokol Covid-19 di Kelurahan Parombunan, tempat pemakamkan Covid-19 yang sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga.

 

Namun sebelumnya, pihak keluarga almarhum menolak pemakaman dilakukan secara protokol Covid-19. Kadiskes Sibolga Firmansyah Hulu bersama pihak rumah sakit dihadiri anggota DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori kemudian memberikan keterangan kepada pihak keluarga almarhum setelah dikoordinasikan oleh Kapolsek Sibolga Sambas, Iptu Royamber Panjaitan.

 

Kasubbag Humas Polres Sibolga, Iptu R Sormin atas nama Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi mengatakan, atas keputusan bersama, keluarga almarhumah akhirnya bersedia agar pasien dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19 di Kelurahan Aek Parombunan. Hal itu dilakukan setelah pihak keluarga melaksanakan penghormatan terakhir bersama Pendeta terhadap jenazah.

 

"Pengamanan pemakaman jenazah dilakukan oleh pihak Polres Sibolga, Sat Lantas, Sat Sabhara, Polsek Sibolga Sambas dan Polsek Sibolga Selatan," kata Sormin.