Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid mengatakan, lima tahun ke depan, perusahaannya tidak akan bertumpu lagi kepada revenue dari batu bara. Tapi, beralih pada energi terbarukan.
Transformasi ini direalisasikan dalam bentuk kerjasama PT Indika Energy Tbk dan Fourth Partner Energy (4PEL) menggarap bisnis tenaga surya di Indonesia. Kongsi ini melahirkan perusahaan baru dengan nama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). Nilai investasinya mencapai Rp7 triliun.
Arsjad menjelaskan, EMITS akan menggabungkan kompetensi 4PEL dengan pengalaman Indika Energy. Pasalnya, 4PEL berhasil membangun dan mengoperasikan lebih dari 550 MW pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di India dan sejumlah negara lain.
Kerja sama ini merupakan wujud komitmen Indika Energy dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.
Menurut Arsjad, saat ini Indonesia masih bertumpu pada gas dan batubara. Namun tidak ada kata terlambat untuk beralih ke energi terbarukan.
"Memang take time. Tapi harus dimulai, supaya mengurangi ketergantungan terhadap batubara," kata Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021-2026 ini di Jakarta, Senin (15/3).
Selain itu, ia juga mengatakan, bisnis yang dijalankan harus memikirkan social impact atau dampak sosial. Prinsipnya, semaksimal mungkin memanfaatkan sumber daya lokal.
"Kita beli baju seragam kerja dari home industry setempat. Makanan karyawan pun beli dari penduduk setempat, UKM tumbuh, dan mereka menjadi bagian dari Indika," jelas lulusan Pepperdine University, Malibu California, Amerika Serikat (AS) itu.