Banyumas, Gatra.com – Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Lokal Banjarnegara, tengah membuat dan mengembangkan alat pemantau longsor berbasis satelit. Tim teknik ORARI Lokal Banjarnegara menemui Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Pendopo Dipayudha Adigraha Banjarnegara, untuk mempresentasikan alat yang diberi nama YH2AE LORA Warning System itu.
Ketua ORARI Lokal Banjarnegara, Harsono Widjayanto menuturkan alat itu dibuat mengingat Banjarnegara merupakan daerah langganan longsor. Satelit tidak sekadar dimanfaatkan untuk sarana komunikasi namun bisa juga untuk kepentingan mitigasi bencana.
"Hingga saat ini potensi longsor yang ada belum bisa diprediksi. Sangat perlu adanya alat yang bisa memonitor daerah rawan longsor di Banjarnegara,” kata Harsono, dalam keterangannya, Sabtu malam (13/3).
Dia menjelaskan, alat tersebut dikembangkan oleh Havid Adhitama dan Arifin Santoso. Menurut Havid, alat itu terinspirasi dari satelit LORA.
"Kami mengadopsi cara kerjanya untuk diterapkan pada medan terestrial. Satelit terestrial ini dapat mengirimkan data pemantauan dari lokasi terpencil tanpa memiliki ketergantungan pada jaringan internet,” ucap Havid.
Sementara itu, Arifin menambahkan keunggulan alat tersebut selain rendah daya juga memiliki kapasitas yang baik untuk komunikasi data melalui radio. Radio disebut sebagai teknologi yang mudah dan lumrah digunakan di Indonesia.
“Banjarnegara akan menjadi yang terdepan jika menerapkan teknologi ini,” ucap Arifin.
Untuk diketahui, alat pemantau ini dapat memberikan data berupa kemiringan tanah, pergerakan tanah, kejenuhan tanah, intensitas hujan, suhu dan kelembapan udara. Jika data ini diolah dengan tepat maka bukan tidak mungkin potensi longsor bisa diprediksi secara akurat, sehingga masyarakat yang berpotensi terdampak bisa menyelamatkan diri.
Menurut dia, data tersebut juga dapat diinterpretasikan oleh instansi yang berwenang untuk menentukan langkah yang tepat dalam mitigasi bencana tanah longsor di Banjarnegara. Dalam pengembanganya ke depan, data dan notifikasi dari alat tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara langsung melalui aplikasi ponsel ataupun aplikasi chating Telegram yang diintegrasikan menjadi Bot otomatis.
Sementara, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono meminta untuk menyegerakan uji coba teknis alat tersebut. Ia sangat terbuka dan mendukung inovasi yang berdampak pada masyarakat. Terlebih menyangkut keselamatan masyarakat Banjarnegara dari bencana longsor.
"Silakan segera diujicoba. Jika berhasil, Pemkab akan mensuport penuh alat ini, demi keselamatan warga Banjarnegara dari bencana longsor yang selalu berulang,” kata Budhi.