Keluang, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba), akan merevitalisasi dan mendorong pembangunan pasar rakyat tradisional di wilayahnya. Tujuannya, untuk pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi virus corona atau Covid-19.
Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin, optimistis program revitalisasi pasar tradisional tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi. Mengingat, pasar merupakan pusat perputaran ekonomi masyarakat.
“Banyak uang yang beredar di sana. Karena itu, revitalisasi harus dilakukan. Pasar harus jadi sentral pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com di Palembang, Sabtu (13/3).
Bahkan, pihaknya sengaja melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke pasar tradisional Desa Karya Maju, Kecamatan Keluang, untuk bertemu para pedagang, Jumat (12/3).
Di sana, Dodi mengatakan, di masa pandemi corona ini ada program pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya bantuan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa bantuan permodalan dan bantuan sosial (bansos) langsung, serta program pembangunan sarana dan prasarana pusat perekonomian.
“Kami (Pemkab Muba) sudah memberikan bantuan-bantuan kepada pelaku usaha. Mulai dari bantuan kios-kios yang representatif, kita juga berikan bentor supaya bisa layani masyarakat sampai ke pelosok. Karena pandemi ini membuat ekonomi terpuruk, jadi salah satu pemulihan ekonomi itu membantu pedagang,” katanya.
Menurutnya, pasar Desa Karya Maju yang sejak 1983 silam sudah menjadi sentra ekonomi, melayani enam desa di Kecamatan Keluang. Ke depan, pemerintah kabupaten setempat akan menjadikan pasar tersebut menjadi pasar modern, namun pengelola harus tetap diperhatikan, dijaga sarana, dan prasarananya.
“Kalau pasar ramai didatangi masyarakat maka ekonomi akan tumbuh. Desa Karya Maju akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi msyarakat Kecamatan Keluang,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dodi pun menjawab keinginan masyarakat Kecamatan Keluang, yaitu permintaan pengerasan jalan dalam desa dan peningkatan jalan. Dimana perbaikan infrastruktur itu melalui Dinas PUPR dengan total anggaran Rp 32,450 miliar.
Rinciannya, lanjutnya, peningkatan ruas jalan Sp. Selabu-Keluang, Lapis Ulang ruas jalan Keluang-Talang Siku, peningkatan jalan dalam Desa Tanjung Dalam, peningkatan jalan dari Sidorejo (A6)-Cipta Praja (A7) dengan aspal hotmix, peningkatan ruas jalan dari Desa Sumber Agung (A.2) menuju Desa Karya Maju (A.1) dengan aspal hotmix, supervisi lapis ulang ruas jalan Keluang-Talang Siku.
Kemudian, sambungnya, pembangunan turap talud atau beronjong, pembangunan tembok penahan tanah Desa Sidorejo (A6), pembangunan jalan cor beton Sumber Agung (A2)-Karya Maju, Sri Damai-Tegal Mulyo.
“Selain revitalisasi pasar dan pembangunan sarana dan prasarana olahraga, kita juga akan merevitalisasi Sungai Desa Tanjung Dalam,” katanya.
Sementara itu, Camat Keluang, Deby Heryanto, menambahkan sesuai permintaan masyarakat Desa Karya Maju, agar dukungan dari pemerintah kabupaten setempat untuk segera dilakukan revitalisasi pasar tradisional di wilayahnya.
“Besar harapan kiranya pasar segera dapat direvitalisasi, karena pasar tradisional Desa Karya Maju tak hanya sebagai pusat perekonoian saja. Tapi, ada enam desa yang bertransaksi jual beli. Pasar tradisional Desa Karya Maju berdiri sejak tahun 1983, di atas lahan dengan luas 8500 persegi, jumlah kios 170, pedagang pelataran sebanyak 75, dan jumlah total sebanyak 245 pedagang,” katanya.