Tegal, Gatra.com - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melambung. Harga komoditas ini menembus Rp110 ribu per kilogram (kg).
Salah satu pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal, Isah (38) mengungkapkan, cabai yang mengalami kenaikan harga tinggi yakni cabai rawit merah. "Sekarang harganya Rp110 ribu per kilo. Ini sudah lebih baik, minggu lalu sampai Rp120 ribu per kilo. Padahal normalnya Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilo," kata Isah, Jumat (12/3).
Menurut Isah, penyebab kenaikan harga tersebut yakni berkurangnya pasokan dari petani. Petani banyak yang tidak menanam karena cuaca ekstrem. "Kalau bulan-bulan segini memang petani tidak nanam cabai karena cuacanya tidak baik. Kalau dipaksa nanam juga rawan busuk cabainya," ujarnya.
Isah memperkirakan harga cabai baru akan berangsur normal kembali pada April atau Mei. Sebab pada bulan-bulan tersebut stok cabai mulai banyak. "Kalau sekarang kebanyakan petani nanamnya padi," ucapnya.
Pedagang di Pasar Pepedan, Kabupaten Tegal, Kasni (44) mengungkapkan hal senada. Dia menyebut harga cabai sudah mahal sejak dari pemasok. "Naiknya mulai hari ini. Dari kulakannya harganya sudah Rp105 ribu per kilo. Kalau sebelumnya Rp95 sampai Rp98 ribu per kilo," katanya, Jumat (12/3).
Menurut Kasni, selain harganya naik, jumlah cabai yang bisa dibeli dari pemasok juga dibatasi. Dia hanya bisa membeli 3 kg untuk dijual lagi. "Biasanya bisa kulakan sampai 5 kg, sekarang cuma 3 kg. Sejak harganya mahal, kulakannya dibatasi," ungkapnya.
Kenaikan harga cabai tersebut membuat para penjual nasi ponggol kelimpungan. Sebab mereka tak bisa menaikan harga makanan khas Tegal yang dijualnya karena khawatir pembeli protes.
"Repot kalau harga cabai lagi mahal. Terpaksanya rasa pedasnya dikurangi. Kalau harga nasi ponggolnya yang dinaikkan pembeli pada gak mau," tutur salah satu penjual nasi ponggol di Kabupaten Tegal, Daryuni (45), Jumat (12/3).
Daryuni biasanya membeli cabai sebanyak 1 kg untuk membuat campuran lauk nasi ponggol. Namun sejak harganya mahal, jumlahnya dikurangi menjadi seperempat kg. "Cabainya saya kurangi makanya rasa pedasnya juga berkurang," ujar dia.